Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-putusan MK, Agung Laksono Kembali Suarakan Munas untuk Ganti Aburizal

Kompas.com - 21/08/2014, 21:49 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh permohonan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Kamis (21/8/2014) malam. Pasca-putusan ini, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono kembali menyuarakan pergantian Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie melalui Musyawarah Nasional (Munas) 2014.

Menurut Agung, putusan MK akan sangat memengaruhi suara pengurus Partai Golkar terkait Munas. Ia yakin dorongan agar Munas dilakukan tahun ini akan menguat.

Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar tingkat provinsi, sebut dia, yang sebelumnya solid mendukung Aburizal pun akan berubah.

"Setelah adanya putusan ini, bisa saja ada perubahan-perubahan," ujar Agung saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (21/8/2014).

Dengan adanya pergantian Ketua Umum, Agung meyakini haluan koalisi Partai Golkar juga akan berubah.

"Kalau Partai Golkar, selama masih dipimpin Aburizal Bakrie akan tetap bergabung dengan Koalisi Merah Putih. Yang bisa berubah, menurut Aburizal, kalau ada perubahan kepemimpinan di tubuh Golkar," kata Agung.

Agung mengatakan, posisi Golkar sebaiknya berada di dalam pemerintahan Jokowi-JK. Pasalnya, selama ini Golkar memiliki prinsip kekaryaan dan selalu berada di dalam pemerintahan. Agung juga mengingatkan bahwa Munas Golkar 2009 juga menyebutkan bahwa partai itu harus mendukung pemerintahan.

"Sebaiknya dari awal Golkar berada dalam posisi yang mendukung pemerintah, mensuppprt pemerintah tapi bukan berarti politik dagang sapi, sekian menteri tapi lebih kepada mensukseskan pembangunan Partai Golkar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com