Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Sidang MK, Saksi Prabowo-Hatta Keluhkan Kinerja KPU Jawa Timur

Kompas.com - 08/08/2014, 15:45 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Saksi pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Hatta Rajasa, Basuki Babussalam, menumpahkan keluh kesahnya terkait kinerja Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim). Menurut Basuki, kinerja KPU Jatim banyak merugikan Prabowo-Hatta.

Keluhan itu disampaikannya di hadapan hakim konstitusi dalam persidangan gugatan sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) presiden dan wakil presiden 2014 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (8/8/2014).

Dalam persidangan itu, Ketua Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva meminta konfirmasi mengenai penolakan Basuki atas penetapan rekapitulasi perolehan suara Pemilu Presiden 2014 di Provinsi Jawa Timur. Posisi Basuki adalah saksi rekapitulasi Prabowo-Hatta di tingkat KPU Provinsi Jatim.

"Betul Yang Mulia, kami keberatan (pada penetapan rekapitulasi) dan melakukan walk out karena seluruh protes kami tidak direspons," kata Basuki dalam persidangan tersebut.

Basuki menjelaskan, protes dan penolakan pada rekapitulasi itu dipilih setelah pihaknya merasa tidak digubris oleh KPU Jatim dan Badan Pengawas Pemilu Jatim, khususnya saat protes dilakukan terhadap jumlah daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb). Sebelum walk out, kata Basuki, silang pendapat terkait DPKTb sempat terjadi dalam forum penetapan rekapitulasi tersebut, yang digelar pada 18-19 Juli 2014.

Perselisihan terjadi pada jumlah DPKTb yang tidak konsisten dan berbeda antara data KPU Jatim dan data yang dimiliki tim Prabowo-Hatta setelah verifikasi ulang dilakukan. Menurut Basuki, Bawaslu Jatim telah memberikan rekomendasi pada KPU Jatim melalui surat edaran tanggal 12 Juli 2014 agar pendataan ulang dilakukan terhadap jumlah DPKTb di Jatim. Dalam surat itu disebutkan bahwa pendataan ulang harus dilakukan di enam kabupaten/kota di Jawa Timur, yakni Banyuwangi, Batu, Malang, Sidoarjo, Jember, dan Surabaya.

Namun, Bawaslu Jatim tidak dapat berbuat banyak ketika KPU Jatim tidak menjalankan rekomendasi tersebut. Akhirnya, protes dan keberatan kubu Prabowo-Hatta tak dapat ditindaklanjuti. "Bawaslu hanya menyampaikan satu kalimat bahwa karena rekomendasi Bawaslu tidak dijalankan (oleh KPU), maka Bawaslu tidak berkomentar," ujar Basuki.

Basuki mengatakan, jumlah pemilih tetap di Jatim mencapai 30.639.897 orang, sementara jumlah pemilih tambahan yang memiliki KTP, paspor, dan sejenisnya mencapai 236.971 orang.

Dalam persidangan ini, kubu Prabowo-Hatta menghadirkan 25 saksi. Semua saksi itu berasal dari Provinsi Jatim, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Masing-masing saksi akan memberi keterangan mengenai kecurangan yang terjadi di wilayah masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com