Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Prabowo Menang atau Kalah di MK, Munas Tetap 2015"

Kompas.com - 03/08/2014, 21:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa menyatakan pelaksanaan Musyawarah Nasional Partai Golkar tidak akan dipengaruhi putusan Mahkamah Konstitusi. Dia menegaskan apabila Prabowo-Hatta kalah atau pun menang, Munas tetap akan dilakukan pada tahun 2015.

"Munas Partai Golkar tidak terkait dengan keputusan MK, mau menang Pak Prabowo, atau sebaliknya, Munas tahun 2015," ujar Lalu Mara saat dihubungi, Minggu (3/8/2014).

Mara menuturkan hal itu berdasarkan pada keputusan Munas VIII Partai Golkar tahun 2009 tentang Program Umum Partai Golongan Karya tahun 2009-2015. Program itu, sebut Mara, tidak bisa dipisahkan dari keputusan Munas.

Keputusan itu kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan DPP Partai Golongan Karya Nomor: KEP-27/DPP/GOLKAR/XII/2009 tentang Komposisi dan Personalia DPP Partai Golongan Karya Masa Bakti 2009-2015.

"Rekomendasi pelaksanaan Munas Partai Golkar tahun 2015, juga keputusan Munas, forum tertinggi pengambilan kepututusan Partai Golkar," kata Mara.

Dia memaparkan bahwa DPD Partai Golkar tingkat I juga sudah berkirim surat dan pernyataan tertulis ke DPP Partai Golkar bahwa Munas tetap dilakukan tahun 2015.

"Sudah 31 DPD yang berkirim surat dan pernyataan soal tersebut. Kalau orang berusaha, ya silakan saja. Masalahnya bisa apa tidak, mampu apa tidak," ujarnya.

Bola panas pergantian Ketua Umum Partai Golkar dilakukan tahun ini pun dianggap Mara akan kandas lantaran pelaksana Munas itu sendiri adalah DPP. Sementara DPP sudah menetapkan sikapnya untuk melaksanakan rekomendasi Munas Partai Golkar tahun 2009 lalu yakni pelaksanaan Munas baru dilakukan pada 2015.

"Jadi ya tidak akan terlaksana juga," imbuhnya.

Seperti diketahui, internal Partai Golkar terpecah selama pelaksanaan pemilu presiden lalu. DPP Partai Golkar yang dipimpin Ketua Umum Aburizal Bakrie menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Hatta.

Namun, sebagian kader membelot menyatakan dukungan bagi Jokowi-Jusuf Kalla. Dorongan agar Golkar berkoalisi dengan Jokowi-JK semakin kuat setelah Prabowo-Hatta kalah suara berdasarkan hasil perhitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Salah satu upaya agar Golkar merapat ke Jokowi-JK dilakukan oleh kubu penentang Aburizal dengan menggulirkan wacana pergantian Ketua Umum melalui Musyawarah Nasional 2014.

Namun, kubu Prabowo-Hatta tengah melayangkan gugatan hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi. Partai Golkar pun mendukung langkah itu. Akan tetapi, Ketua Presidium Depinas SOKSI, Lawrence TP Siburian memperkirakan apabila Prabowo-Hatta kalah, maka sudah hampir pasti Munas langsung dilakukan tanggal 4 Oktober.

Lawrence Siburian berkeyakinan pengurus daerah Partai Golkar di tingkat provinsi dan kota yang banyak menjadi kepala daerah dipastikan akan mengalihkan dukungannya kepada pemerintahan yang baru.

"Sangat tidak mungkin mereka menjadi oposisi di daerah, sudah pasti akan merapat ke pemerintah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com