Intimidasi tersebut terutama diterima saksi PKS yang disebar di tempat pemungutan suara (TPS) di daerah-daerah. Pengakuan itu disampaikan Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/7/2014).
Menurut Taufik, banyak pihak tertentu yang sengaja mendatangi kantor PKS di daerah untuk mendapatkan data yang diperoleh para saksi.
“Mereka datang untuk mencari data yang kita punya, tapi data itu kita keep dan enggak kita kasih ke mereka,” katanya.
Tak hanya mendatangi kantor, ia menuturkan, pihak-pihak tersebut juga bahkan mendatangi lokasi tempat saksi PKS berada. Mereka, kata dia, memiliki tujuan yang sama, yakni memperoleh data yang dimiliki saksi PKS.
Sementara itu, Ridho memilih bungkam saat ditanya dari pihak manakah yang meminta data dari saksi PKS itu.
“Yang jelas, ngaku-ngaku dari pihak tertentu. Mereka minta data yang kita punya,” ujarnya.
Ia menambahkan, lebih dari satu juta saksi yang dikerahkan PKS di tingkat TPS. Pengerahan saksi yang tak sedikit itu, menurut Ridho, diperlukan untuk mengamankan perolehan data suara pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa guna meminilaisasi kecurangan yang mungkin dilakukan oleh pihak tak bertanggungjawab, baik oleh peserta maupun penyelenggara pemilu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.