Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSPSI Targetkan 70 Persen Suara Buruh untuk Jokowi-JK

Kompas.com - 30/06/2014, 17:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com — Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea meminta buruh untuk menyatukan suaranya mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pemilihan Presiden 2014.

Ia yakin 70 persen suara buruh seluruh Indonesia untuk pasangan nomor urut 2 tersebut. "KSPSI adalah organisasi buruh terbesar di Indonesia. Saya yakin 70 persen suara buruh mengarah ke Pak Jokowi," ujar Andi dalam acara dukungan buruh di pelataran Ruko Gran citra, Tangerang, Banten, Senin (30/6/2014).

Andi meminta setiap buruh menjaring 50 orang di bawahnya untuk mendukung Jokowi-JK. Andi mengatakan, waktu pencoblosan semakin dekat. Oleh sebab itu, kerja buruh itu sangat diharapkan demi memenangkan Jokowi-JK.

Dalam kesempatan yang sama, Joko Widodo menyatakan apresiasinya atas dukungan buruh tersebut. Bahkan, Jokowi menargetkan lebih dari 80 persen suara buruh mendukungnya di dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang.

"Enggak usah semuanyalah, 70 atau 80 persen saja cukup," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, kebijakannya di Jakarta telah membuktikan bahwa dia mendukung kaum buruh. Saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi menaikkan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta hingga 40 persen.

"Saya dimusuhi pengusaha waktu itu. Dimaki-maki. Tapi saya bilang sama mereka, kalkulasi memang segitu, logikanya masuk," ujarnya.

Kedatangan Jokowi pada acara tersebut menjadi salah satu agenda safari politiknya Senin ini. Sekitar 500 buruh hadir memenuhi panggung acara di pelataran ruko tersebut. Selain itu, banyak juga masyarakat setempat yang hadir untuk melihat langsung Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com