Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Ini Lantang Berorasi tentang Pelanggaran HAM Prabowo dan Wiranto

Kompas.com - 26/06/2014, 18:34 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bocah berumur 10 tahun, Markus Yernirkolaus, tiba-tiba muncul di tengah-tengah aksi massa Kamisan. Markus ikut berorasi tentang pelanggaran hak asasi manusia oleh calon presiden Prabowo Subianto di Indonesia.

"Indonesia pelanggar HAM yang jelek!" seru Markus di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Ia menghina pemerintahan Indonesia yang dari tahun ke tahun tidak menindak para pelaku pelanggar HAM. Ia menganggap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kejam karena tidak mementingkan rakyat dengan membiarkan pelaku pelanggar HAM berkeliaran.

Selain itu, Markus yakin Prabowo terlibat dalam penculikan aktivis yang hingga kini belum ditemukan. Keponakan dari Ucok Munandar ini juga mengecam Prabowo karena telah meninggalkan Indonesia setelah pemecatannya. Oleh sebab itu, ia menganggap Prabowo tidak pantas menjadi calon presiden Republik Indonesia.

"Tak pantas memuji Prabowo, pengecut jadi presiden," kata Markus sambil berteriak.

Meski tidak mendukung Prabowo, siswa kelas V SD ini juga mencurigai orang-orang yang berada di belakang calon presiden Joko Widodo, yakni Ketua Umum Hanura Wiranto.

"Jokowi harus berpikir di belakangnya ada Wiranto. Wiranto berbahaya. Atasannya Prabowo," imbuh Markus lantang.

Bocah berkacamata ini mengaku akan lebih senang jika Jokowi mengeluarkan Wiranto dalam barisan koalisi pendukungnya karena Wiranto juga salah satu dalang pelanggar HAM. Setelah berorasi, Markus dielu-elukan oleh massa. Beberapa orang pun bergantian meminta Markus untuk foto bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Nasional
Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Nasional
Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Nasional
Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Nasional
Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Nasional
Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Nasional
Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Nasional
Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com