Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rachmawati Soekarnoputri Salahkan Wiranto soal Pelanggaran HAM

Kompas.com - 22/06/2014, 14:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Anak ketiga Presiden Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, membela calon presiden Prabowo Subianto atas dugaan pelanggaran HAM yang dituduhkan kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu. Menurut dia, Prabowo tidak pantas untuk disalahkan karena pada peristiwa penculikan aktivis, yang paling bertanggung jawab adalah mantan Panglima ABRI, Jenderal (Purn) Wiranto.

"Kalau Pak Prabowo dianggap langgar HAM, saya selalu ungkapkan, soldier never make mistake, prajurit enggak pernah salah. Yang salah komandannya, ya Pak Wiranto," ujar Rachmawati saat menerima kedatangan Mahfud MD di kediamannya, Minggu (22/6/2014).

Rachmawati pun mengaku heran dengan tuduhan pelanggar HAM yang diarahkan kepada Prabowo. Pasalnya, kasus-kasus HAM itu kasus lama dan baru dipersoalkan sekarang. "Ketika Prabowo disandingkan dengan Megawati, tidak diungkap peristiwa itu," ujar adik Megawati ini.

Menurut dia, Wiranto sebaiknya tidak mengeluarkan pernyataan sendiri yang justru bisa berbalik arah menyerangnya. Wiranto, kata Rachmawati, juga tidak menjelaskan secara spesifik bahwa sebagai tentara, ada yang namanya Undang-undang Subversif yang memperbolehkan tentara untuk mengambil langkah apa pun untuk mengamankan negara.

"Ini (UU Subversif) yang tidak dijelaskan Wiranto," kata Rachmawati.

Sebelumnya, Wiranto menggelar jumpa pers menyikapi beredarnya dokumen yang disebut sebagai surat keputusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP). Wiranto meminta agar masyarakat tidak meributkan asli atau tidaknya dokumen itu. Namun, dia meminta agar masyarakat lebih memperhatikan soal substansi isi dokumen itu yang menjatuhkan hukuman kepada Prabowo.

Wiranto mengungkap Prabowo terbukti bersalah melakukan penculikan terhadap sembilan orang aktivis. Penculikan itu dilakukan Prabowo atas dasar inisiatifnya pribadi. Atas kasus ini, Prabowo pun akhirnya diberhentikan sebagai prajurit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com