Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemred "Obor Rakyat": Kritisi Jokowi, Kami Tidak Dukung Prabowo-Hatta

Kompas.com - 14/06/2014, 11:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setiyardi Budiono menyatakan, pihaknya hanya berusaha mengkritik pasangan calon presiden Jokowi-Jusuf Kalla. Meski demikian, Setyardi menekankan bahwa tabloid Obor Rakyat bukan diterbitkan untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Obor Rakyat kritisi Jokowi sama sekali tidak dukung Prabowo. Ketika ini diterbitkan, Pak Prabowo itu 19 Mei baru declare. Sudah ada dulu Jokowi dan JK. Secara politis, sudah terbentuk paket Jokowi-JK, alasan kami kritisi capres itu. Saya tidak katakan, saya dukung Prabowo," ujar Setyardi dalam acara diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (14/6/2014).

Menurut Setyardi, produk jurnalistik memang sudah sejak dulu cenderung berat sebelah. Dia mencontohkan stasiun televisi CNN yang menyatakan mendukung Partai Demokrat di Amerika Serikat. Contoh lainnya, Setyardi menyebut Media Indonesia dan Metro TV yang secara transparan mendukung Jokowi-JK, sementara TvOne mendukung Prabowo-Hatta.

Setyardi menuturkan, tabloid itu juga diterbitkan atas kesadarannya untuk mengawal proses pemilu presiden. Mengenai alasan Obor Rakyat bisa diberikan gratis, dia mengatakan bahwa tabloid itu disokong iklan.

"Ini konsep terbaru. Kalau TV kan ada yang berbayar, ada yang gratis. Namun, gratis tetap lebih banyak. Jadi, saya hidup dari iklan," kata Setyardi.

Semakin banyak eksemplar tabloid Obor Rakyat yang bisa didistribusikan, kata Setyardi, dia akan memancing banyak pihak untuk memasang iklan.

Sebelumnya diberitakan, sebuah tabloid atas nama Obor Rakyat beredar di sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Isi tabloid itu berupa hujatan terhadap Jokowi-JK, tanpa menyebut narasumber dan penulis berita.

Dalam tabloid edisi kedua itu, berita utamanya mengangkat topik tentang "1001 Topeng Pencitraan". Di dalamnya masih berisi hujatan terhadap Jokowi.

Tim sukses Jokowi-JK, Alexander Lay, mengatakan bahwa pihaknya sudah mengetahui kelompok yang menyebarkan tabloid Obor Rakyat ini. Dia menyebutkan bahwa salah satu redaktur media online terlibat dalam pembuatan tabloid tersebut.

Redaktur Inilah.com, Darmawan Sepriyossa, sudah menyatakan melalui situs medianya itu bahwa dia memang terlibat dalam tabloid tersebut. Mulanya, dia hanya membantu temannya, Setyardi Budiono, menghubungkan pengamat politik dari UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto. Namun, Darmawan mengaku tertarik dengan konsep media sebagai "anjing penjaga" yang ditawarkan Setyardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com