Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Jokowi-JK Minta Bawaslu Segera Ungkap Dugaan Pelanggaran Babinsa

Kompas.com - 06/06/2014, 14:03 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim advokasi pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, Sirra Prayuna, Jumat (6/6/2014) pagi, memberi keterangan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan anggota Babinsa untuk memilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Dia meminta dengan keterangannya tersebut, Bawaslu segera mengungkap dan mengeluarkan rekomendasi terhadap dugaan pelanggaran itu. "Mudah-mudahan Bawaslu bisa sesegera mungkin melakukan pendalaman dan mengungkapkan. Ini penting karena setiap warga negara dijamin kebebasan untuk memilih," ujar Sirra usai memberikan keterangannya di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat.

Sirra diperiksa Bawaslu selama sekitar satu jam. Dalam pemeriksaannya itu, Sirra mengaku tidak banyak mengetahui secara detail peristiwa tindakan anggota Babinsa yang mendata warga di wilayah Cideng, Jakarta Pusat. Tetapi, dia membawa barang bukti yang menurutnya dapat menjadi pendukung laporannya, yaitu pemberitaan di beberapa media massa.

"Secara langsung saya memang tidak tahu persis bagaimana pola yang dipakai, bagaimana pendekatannya (anggota Babinsa), apa kepentingan untuk melakukan pendataan itu," kata Sirra.

Sebelumnya, seorang warga di kawasan Jakarta Pusat diresahkan oleh pendataan siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang akan dipilih. Pendataan itu dilakukan oleh orang yang mengaku Babinsa pada Sabtu (31/5/2014) lalu. Pria itu juga mengaku berdinas di bawah kontrol Koramil. Dalam pendataan itu, warga diarahkan untuk memilih pasangan yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Komandan Kodim 0501 Jakarta Pusat Letnan Kolonel Infantri Yudi Pranoto, Kamis (5/6/2014) mengatakan, telah terjadi kesalahpahaman antara warga dan anggota Babinsa. Yudi membantah pemberitaan di media bahwa seorang anggota Babinsa mendata pilihan warga terhadap dua pasangan calon presiden dan wakil presiden menjelang Pilpres 2014. Yudi memastikan, kedatangan Babinsa ke lingkungan tempat tinggal warga hanyalah tugas rutin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com