Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Jatim Desak Status Pahlawan Nasional untuk Marsinah

Kompas.com - 01/05/2014, 17:41 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com -- Selain menuntut sejumlah kebijakan terkait pemenuhan hak buruh, aksi buruh di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (1/5/2014), juga menuntut gelar Pahlawan Nasional bagi Marsinah.

Bagi para buruh Jawa Timur, Marsinah adalah simbol perjuangan kaum buruh yang harus terus diharumkan namanya. Kordinator aksi buruh KASBI, Andie Peci, dalam orasinya mengatakan, pemerintah tidak pernah memperhatikan tuntutan untuk menjadikan buruh PT Catur Putra Sakti Sidoarjo itu sebagai pahlawan buruh Indonesia.

Sikap pemerintah ini, lanjut Andie, menandakan bahwa pemerintah anti kaum buruh. "Kami akan terus menuntut agar Marsinah dijadikan pahlawan buruh karena Marsinah adalah pahlawan buruhnya Indonesia," katanya.

Andie berharap penyematan status pahlawan bagi Marsinah dapat menginspirasi kaum buruh untuk melawan segala macam bentuk penindasan dari kaum kapitalis. "Karena itu, wajib hukumnya pemerintah menetapkan Marsinah sebagai pahlawan nasional," tegasnya.

Aksi buruh di Surabaya ini dipusatkan di Jalan Gubernur Suryo, tepat di depan Gedung Negara Grahadi. Ribuan buruh dari sejumlah elemen dan kelompok mahasiswa, seperti FSBK, SPN Surabaya, LAMRI, GMNI Surabaya, SPRI, ISBS, Amukti, dan FSPMI dari kawasan Ring I Jatim bergabung dengan tuntutan yang berbeda-beda.

Akibat aksi buruh itu, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, ditutup total. Beragam tuntutan buruh itu adalah penuntasan kasus korban pelanggaran HAM di Indonesia, penghentian praktik militerisme dalam persoalan sosial politik rakyat, pencabutan Undang-Undang SJSN dan BPJS karena jaminan sosial sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara, penghapusan sistem kerja kontrak dan outsourcing, serta pembubaran pengadilan hubungan industrial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com