Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN: Waktu yang Tepat Partai Islam-Nasionalis Bersatu

Kompas.com - 19/04/2014, 11:27 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tingginya akumulasi perkiraan perolehan suara partai berbasis massa Islam dalam pemilu legislatif dianggap menjadi modal penting untuk dapat memajukan calon sendiri pada Pemilu Presiden 2014.

Perkiraan perolehan suara itu disebut sebagai momentum yang tak boleh dilepaskan bila alasan mengusung pasangan calon sendiri itu adalah memenangkan pilpres untuk kepemimpinan yang amanah.

"Perolehan suaranya tinggi, tertinggi sejak 1999, maka harus dijadikan momentum. Kenapa kita nggak berkumpul, membicarakan sesuatu," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Hari Wibowo, dalam diskusi politik di Cikini, Jakarta, Sabtu (19/4/2014).

Dradjad mengatakan, pertimbangan soal momentum tersebut menjadi salah satu pendorong semua perwakilan partai berbasis massa Islam untuk menggelar pertemuan tertutup di Cikini pada Kamis (17/4/2014) malam.

Menurut Dradjad, pertemuan itu bertujuan merespons aspirasi dari ormas Islam agar partai berbasis massa Islam mengusung calon sendiri pada Pilpres 2014.

Semua partai berbasis massa Islam diminta bersatu, bergabung dengan partai-partai nasionalis untuk membangun koalisi demi menciptakan kepemimpinan yang solid.

Dradjad berkeyakinan, kemajemukan Indonesia tak akan mampu dikelola oleh satu golongan tertentu saja. "Indonesia ini ibarat sajadah panjang dengan beragam warnanya. Koalisi partai Islam dan nasionalis ini berdampak dahsyat, seperti bola salju, dan dapat menekan angka golput," ucapnya.

Pada Kamis (17/4/2014) lalu, Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais mengeluarkan usulan untuk membentuk koalisi Indonesia Raya. Koalisi ini digagas untuk menyempurnakan koalisi poros tengah, koalisi yang dibentuk setelah Pemilu 1999.

Amien berharap koalisi Indonesia Raya dapat menggandeng sebanyak-banyaknya partai politik peserta pemilu. Dradjad mengatakan, ada empat partai yang saat ini telah berkomunikasi intens terkait koalisi Indonesia Raya. Namun, dia belum mau menyebutkan empat partai yang dia maksudkan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com