"Hasilnya memberi peringatan pertama kepada Suryadharma Ali selaku ketua umum. Dia tidak boleh menempatkan diri lebih tinggi dari AD ART," kata Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi usai rapat di kantor DPP PPP. Jika pelanggaran masih berlanjut, ujar dia, akan ada peringatan kedua.
"Kalau peringatan kedua tetap dilanggar, kader itu akan langsung diberhentikan sesuai ketentuan AD/ART PPP," kata Emron. Pemberian peringatan pertama Suryadharma itu juga disampaikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Sekretaris Jendral PPP M Romahurmuziy, tercatat sebagai keputusan rapat pada poin 11. (Baca: Penentang Suryadharma di PPP Bergerak...)
Butir 11 dari hasil rapat harian tersebut menyatakan:
Memberikan peringatan pertama kepada Ketua Umum DPP PPP H Suryadharma Ali agar tidak memposisikan dirinya di atas konstitusi (AD/ART) PPP, tetap berada pada jalur konstitusi (AD/ ART) dan prinsip perjuangan partai, demi menjalankan keputusan partai yang diambil secara sah.
Sanksi dijatuhkan kepada Suryadharma atas manuver pribadinya mendekati Partai Gerindra. Manuver Suryadharma dimulai ketika dia menghadiri kampanye Gerindra di Gelora Bung Karno beberapa waktu lalu.
Dalam kampanye itu, Suryadharma ikut berpidato dan menyatakan dukungannya terhadap pencapresan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Pabowo Subianto. Suryadharma dinilai melanggar kesepakatan partai dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP di Bandung yang menyatakan akan menjalin komunikasi politik dengan delapan bakal capres yang ada, tanpa ada nama Prabowo di antaranya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.