Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Kritik Parpol Papan Tengah yang Merapat ke Parpol Papan Atas

Kompas.com - 11/04/2014, 13:33 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
-- Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Anies Baswedan mengatakan, partai papan tengah sebenarnya bisa membuat kubu sendiri untuk menghadapi pemilu presiden mendatang. Anies merasa heran ada partai papan tengah yang sudah terburu-buru melakukan manuver dengan menjajaki suaranya dengan tiga partai besar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerindra.

"Partai tengah sekarang merapat ke tiga kelompok. Aneh. Wong, suara Anda tinggi kok mau-maunya merapat ke tiga besar itu? PKB merapat ke sana, PAN merapat ke lain lagi, di mana confidence Anda?" ujar Anies saat dihubungi, Jumat (11/4/2014).

Dia mengimbau agar partai papan tengah ini tak melupakan basis pemilihnya. Pemilu baru selesai dua hari lalu, tetapi partai papan tengah justru sibuk menjajakan diri ke partai-partai yang ada di peringkat atas.

"Pemilih partai papan tengah ini berharap Anda jalan dengan yang ada, bukan menggunakan suara itu untuk kemudian diperdagangkan. Kok belum apa-apa sudah datang ke partai lain? NU solid dukung PKB, memang masyarakat NU tidak ingin ada tokoh PKB?" sindir Anies.

Penggagas gerakan Indonesia Mengajar ini berharap Partai Demokrat tak menjajakan diri seperti yang dilakukan partai lainnya. Demokrat, kata Anies, harus percaya diri untuk menuntaskan agenda konvensi hingga selesai dan menunjukkan pola seleksi pemimpin yang baik kepada partai lainnya.

Terkait peluang koalisi, Anies melihat Demokrat masih memiliki peluang merangkul partai berbasis Islam yang dalam hitung cepat berada pada level papan tengah.

"Demokrat harus tetap usung capres, karena hanya capres dari partai inilah yang benar-benar bisa melanjutkan program yang sudah ada," ujar Rektor Universitas Paramadina itu.

Anies juga mengaku tak akan berpaling ke partai lain dan tetap fokus menyelesaikan proses konvensi yang sudah mencapai babak akhir. "Saya fokus pada konvensi saja," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengakui kekalahan partainya dan mengucapkan selamat kepada PDI-P, Partai Golkar, dan Partai Gerindra yang mendapatkan suara di atas Partai Demokrat versi hitung cepat. SBY juga menyatakan Demokrat membuka koalisi dengan siapa pun, termasuk Partai Gerindra yang sudah memiliki bakal capresnya, Prabowo Subianto.

Pernyataan SBY itu seolah Demokrat tak lagi fokus mengajukan capres. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Nurpati pun menyatakan partainya kini bersikap realistis. Ketua Komite konvensi Maftuh Basyuni juga menilai pelaksanaan konvensi tak lagi berperan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com