"Yang jelas capres Demokrat bukan Bu Ani karena beliau tidak mau. Capres itu pasti dari peserta konvensi," ujar Hayono seusai menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 27, Taman Surapati, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014).
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga dengan masa jabatan 1993 hingga 1998 itu mengatakan, saat ini konvensi dihentikan prosesnya demi memfokuskan pada pemilihan kursi legislatif. Ia memastikan, pemenang konvensi bakal ditentukan awal Mei, setelah penghitungan suara legislatif.
Hayono mengatakan, sejak awal, partainya menargetkan suara nasional sebesar 15 persen saja. Oleh sebab itu, Partai Demokrat membuka peluang koalisi dengan partai politik lainnya. Namun, dia menegaskan bahwa salah satu dasar pertimbangan koalisi adalah kesediaan partai lain mengalah soal calon presiden.
"Demokrat tetap mau mengajukan capres. Karena itu konvensi calon presiden, bukan calon wakil presiden. Jadi, saya tegaskan lagi, Demokrat akan ajukan capres dendiri dengan koalisi," ujarnya.
Kendati demikian, pria yang telah menjabat DPR dua kali itu tidak menyebutkan partai mana yang bakal dijajaki Demokrat sebagai koalisi. Yang terpenting, lanjut Hayono, asalkan ada kecocokan sekaligus chemistry di dalam penentuan calon presiden serta calon wakil presiden, partainya ini akan membuka peluang koalisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.