Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei PDB: Jokowi-JK Tertinggi, Jokowi-Puan Maharani Terendah

Kompas.com - 02/04/2014, 18:07 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo alias Jokowi, akan mendapatkan elektabilitas tinggi jika berpasangan dengan politisi senior Golkar, Jusuf Kalla. Sebaliknya, jika dipasangkan dengan tokoh internal PDI-P, Puan Maharani, Jokowi akan mendapatkan elektabilitas terendah. Hal tersebut diketahui berdasarkan simulasi survei Pusat Data Bersatu (PDB) yang dirilis Rabu (2/4/2014) siang.

PDB menyimulasikan tiga nama sebagai calon presiden. Selain Jokowi, tokoh lain yang disimulasi adalah bakal capres Golkar Aburizal Bakrie, bakal capres Gerindra Prabowo Subianto, dan capres Konvensi Demokrat Dahlan Iskan. Nama tersebut dipilih dengan melihat kemungkinan yang bisa maju pada pemilihan presiden mendatang.

Seorang calon presiden baru bisa maju jika diusung partai atau gabungan partai yang mendapatkan 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara nasional.

"Dengan batasan itu, kami melihat hanya ada tiga atau empat nama saja yang akan maju pada pilpres mendatang," kata Agus.

Sementara pasangan simulasinya dipilih berdasarkan opini yang berkembang di media massa.

"Kita lihat kemungkinan koalisi antarpartai yang akan terjadi nanti. Karena tidak mungkin Jokowi dipasangkan dengan Prabowo, atau Demokrat koalisi dengan PDI-P," jelas Agus.

Hasilnya, jika Jokowi dipasangkan dengan Jusuf Kalla mendapatkan elektabilitas tertinggi, yakni 18,8 persen. Prabowo Subianto dipasangkan dengan capres Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa berada pada posisi kedua dengan 9,0 persen. Sementara Jokowi dipasangkan dengan Hatta mendapatkan 6,5 persen.

Pasangan selanjutnya, Dahlan Iskan dan CEO Trans Corp Chairul Tanjung mendapatkan 5,0 persen. Bakal capres Golkar Aburizal Bakrie dan kandidat bakal capres PKB Mahfud MD mendapatkan 4,1 persen. Jokowi-Puan berada pada posisi buncit dengan mendapatkan 4 persen.

"Ini artinya PDI-P harus cermat betul dalam menentukan siapa pasangan Jokowi," kata Agus.

Simulasi pasangan capres-cawapres lainnya tidak mendapatkan angka signifikan sebesar 21,5 persen. Sementara sisanya yang menjawab tidak tahu dan tidak menjawab sebesar 31,1 persen.

Survei ini dilakukan pada 7-14 Maret 2014, sebelum Jokowi dideklarasikan sebagai bakal capres PDI-P. Wawancara dilakukan melalui telepon dengan dipilih secara acak. Jumlah sampel sebanyak 1.500 responden di 33 provinsi atau 170 kota besar di seluruh Indonesia. Margin of error lebih kurang 2,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dibiayai oleh PDB sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com