Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto Minta PKB Tak Libatkan Al dalam Kampanye

Kompas.com - 12/03/2014, 12:02 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerhati anak Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto mengingatkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk tidak melibatkan putra sulung artis Ahmad Dhani, Al-Ghazali alias Al, dalam kampanye Pemilu 2014. Sebab, Al belum menginjak usia 17 tahun (lahir September 1997).

"Mengingatkan semua pihak jangan sampai mengeksploitasi anak. Ini menyalahi Undang-Undang Perlindungan Anak," kata Seto saat ditemui di Gedung Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Rabu (12/3/2014).

Menurut Kak Seto, orangtua seharusnya juga mengingatkan partai politik peserta pemilu yang melibatkan anak-anak dalam kampanye. Terkait hal ini, Kak Seto mengaku telah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Kita sudah berbicara dengan KPU, Bawaslu agar menyosialisasikan ke partai untuk tidak kampanye dengan anak-anak, sebagai juru kampanye ataupun peserta kampanye. Kita sudah mengingatkan itu jauh-jauh hari," terangnya.

Kak Seto juga meminta masyarakat ikut melakukan kontrol dan tidak memilih partai politik yang melibatkan anak-anak dalam kampanye.

Seperti diketahui, wajah Al yang dipasang di atribut kampanye PKB ramai beredar di media sosial. Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Marwan Ja'far mengatakan, Al bersama manajemen yang dipimpin ayahnya, Republik Cinta Management, dapat memeriahkan kampanye PKB.

Menurut Marwan, sejak tahun 1990-an, Ahmad Dhani sudah membantu kampanye-kampanye PKB. "Jadi, Al kami pertimbangkan untuk ikut meriahkan saja kampanye PKB. Lagi pula, kan dia masih terlalu muda. Selain RCM itu, juga akan ada Soneta Group dan Rhoma Irama," kata Marwan beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com