JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, menilai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebaiknya tetap fokus menangani pernasalahan di Ibu Kota dibanding maju sebagai calon presiden 2014-2019. Menurut dia, Jokowi masih punya pekerjaan rumah yang belum tuntas, terutama banjir dan macet.
Siti mengatakan, sejatinya tantangan Jokowi saat menjadi Gubernur DKI adalah mengatasi kedua problem klasik di Ibu Kota tersebut. Hal itu karena banjir dan macet sudah berlangsung puluhan tahun dan tidak kunjung terselesaikan, bahkan semakin parah.
"Itu belum terselesaikan. Justru kenapa titik genangan malah makin banyak? Artinya ada kesulitan yang dialami pemprov," kata Siti saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/3/2014) siang.
Alih-alih menyelesaikan macet dan banjir, kata Siti, Jokowi justru menghadapi permasalahan baru, yakni kerusakan komponen bus transjakarta dan bus sedang. Menurut Siti, hal itu menandakan lemahnya pengawasan yang dilakukan Jokowi.
"Memang yang jelas reformasi birokrasi untuk lurah camat sudah lebih baik, lebih transparan. Tapi di internal pemerintah provinsi dan kota belum disentuh," ujarnya.
Siti menyadari bahwa Jokowi baru menjabat selama 15 bulan di Jakarta. Untuk membangun suatu kota, dia menilai, idealnya dibutuhkan waktu lebih kurang 3 tahun. Oleh karena itu, Siti menyarankan agar Jokowi tidak mencalonkan diri sebagai presiden pada saat ini. Menurut dia, akan lebih baik jika Jokowi tetap menjabat sebagai Gubernur dan terus membenahi Jakarta hingga tuntas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.