Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarak, menilai, komitmen Jokowi yang termuat dalam video tersebut merupakan ujian moral baginya, ketika saat ini digadang-gadang sebagai kandidat calon presiden.
Ia menekankan, memenuhi janji merupakan bagian tak terpisahkan dari aspek integritas seorang pemimpin. Dengan kata lain, amanah atau tidaknya seorang pemimpin, kata dia, dapat diukur dari apakah dia bisa berpegang teguh dengan janjinya atau tidak.
"Yang sangat menggelikan justru seorang pemimpin takut dengan janjinya sendiri. Saat diingatkan dengan janjinya, dia seperti tidak senang," ujarnya, saat menanggapi penolakan Jokowi menonton video tersebut. (Baca: Jokowi Enggan Tonton Video Janji 5 Tahun Pimpin Jakarta)
Seperti diberitakan, video janji Jokowi memimpin Jakarta selama satu periode beredar di internet. Video itu dibuka dengan menampilkan foto Jokowi mengenakan kemeja kotak-kotak, baju yang selalu digunakan semasa Pilkada DKI Jakarta 2012. Lalu pada bagian kanan layar terdapat kalimat 'Kami cinta Jokowi karena ia adalah orang yang dapat dipercaya. Pemimpin yang memegang teguh janjinya'.
Selanjutnya, video menampilkan suasana kampanye Jokowi di suatu tempat. Dalam momen inilah janji memimpin Jakarta selama lima tahun itu kemudian terdengar.
"Katanya saya tidak ingin menyelesaikan lima tahun. Diisukan gitu, untuk apa? Itu biar masyarakat ragu. Oleh sebab itu, dalam gerakan ini saya sampaikan, Jokowi dan Basuki komit untuk memperbaiki DKI dalam lima tahun," ujar Jokowi yang lalu mendapat sambutan dari para pendukungnya.
Video itu kemudian menampilkan momen-momen lain seperti pelantikan Jokowi-Basuki, komentar Jokowi saat ditanya pencapresannya, hingga komentar masyarakat terhadap Jokowi. Video ditutup dengan sebuah kalimat, 'Selamat bertugas, Bapak Jokowi. Kami pegang janji Anda untuk membenahi Jakarta dalam lima tahun'.
Baca juga:
Video Janji Lima Tahun, Cocok untuk Ingatkan Jokowi
Video Janji 5 Tahun Jokowi dinilai Bagus Untuk Pengembangan Politik