Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gita: Kita Harus Bisa Buat iPhone Sendiri

Kompas.com - 07/03/2014, 17:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Bakal calon presiden Konvensi Partai Demokrat, Gita Wirjawan, mengaku ingin membuat Indonesia mandiri dan tidak tergantung pada negara lain. Salah satu caranya, kata dia, adalah dengan membuat Indonesia mampu memproduksi barang-barang kebutuhannya sendiri.

"Bahkan kalau perlu, kita harus bisa buat iPhone sendiri," kata Gita dalam acara "Serial Seminar Dewan Guru Besar Universitas Indonesia" di Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2014).

Hadir dalam acara tersebut bakal capres lainnya. Dari capres Konvensi Rakyat, hadir Isran Noor dan Yusril Ihza Mahendra. Sementara dari capres Konvensi Demokrat, hadir juga Anies Baswedan dan Ali Masykur Musa.

Selain kemandirian, menurut Gita, ekonomi Indonesia juga harus terdistribusi secara merata. Dari tahun ke tahun setelah era Orde Baru, dia menilai, ekonomi Indonesia terus tumbuh subur. Namun sayangnya, pertumbuhan itu tidak diimbangi pemerataan.

"Kita harus memberikan apresiasi terhadap pertumbuhan ekonomi kita. Di akhir era Gus Dur, ekonomi kita meningkat. Di akhir era Megawati, ekonomi kita juga meningkat. Begitu juga di akhir era SBY ini, ekonomi kita kembali lagi meningkat. Tapi sangat beda pendapatannya antara di (Indonesia) bagian barat dan bagian timur," jelas mantan Menteri Perdagangan itu.

Untuk mencapai ambisinya itu, jika terpilih sebagai presiden, Gita berjanji akan membuat kabinet yang profesional. Kabinet itu, kata dia, akan diisi oleh menteri-menteri yang memang berkompeten di bidangnya.

"Jadi bukan dibuat karena unsur politis, tapi menteri yang benar-benar bekerja sesuai porsi dan kemampuannya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com