Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ingin Timteng Bebas Nuklir

Kompas.com - 01/03/2014, 12:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan lima sikap Indonesia terkait persoalan di Timur Tengah saat membuka The 2nd Conference on Cooperation Among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD II) di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Sabtu (1/3/2014).

Salah satu poin yang menjadi pembahasan Presiden adalah tentang penggunaan senjata nuklir di Timur Tengah. “Kami ingin melihat negara Timur Tengah yang bebas dari penggunaan senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya. Ada keabsenan dalam penegakan nuclear free zone treaty di Timur tengah saat ini,” ujar Presiden.

Oleh karena itu, dia mendorong adanya upaya kerja sama regional mengupayakan Timur Tengah menjadi kawasan bebas nuklir. Timur Tengah, kata Presiden, memerlukan kesepakatan bersama itu untuk menciptakan kawasan yang damai. Negara-negara di dunia pun, kata Presiden, sudah menyerukan agar Timur Tengah menerapkan kawasan bebas nuklir.

Selama ini, sejumlah negara Timur Tengah sudah mulai menyuarakan penerapan kawasan bebas Nuklir seperti yang telah diterapkan di kawasan lain seperti di Asia Tenggara. Negara itu adalah Arab Saudi, Iran, Mesir, dan Siprus. Hal ini menyusul peperangan kawasan yang ada di Timur Tengah.

Terkait dengan kawasan bebas nuklir, sebanyak 187 negara berdaulat pada 1 Juli 1968 telah menandatangani perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Perjanjian ini merupakan upaya untuk membatasi kepemilikan senjata nuklir. Akan tetapi, masih ada beberapa negara yang tak mau menandatangani perjanjian ini termasuk Israel yang merupakan musuh “bebuyutan” Palestina.

Israel luas dipercaya memiliki satu-satunya arsenal nuklir di Timur Tengah, yang memicu kecaman dunia Arab dan Iran. Negara ini tak pernah mengakui memiliki senjata nuklir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com