Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Banyak Anggota DPR Bolos, Rapat Paripurna Tak Kuorum

Kompas.com - 18/02/2014, 11:47 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Banyaknya kursi-kursi kosong dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah pandangan yang lazim terjadi. Namun, rapat paripurna DPR pada Selasa (18/2/2014) pagi bisa jadi yang terparah selama masa kerja DPR 2014-2019. Pasalnya, baru dalam rapat kali ini, tingkat kehadiran anggota DPR merosot tajam, bahkan tak mampu mencukupi kuorum sebagai syarat dimulainya rapat.

Jika sebelumnya rapat selalu dibuka setelah menunggu jumlah anggota dewan yang hadir memenuhi kuorum, tidak demikian yang terjadi pada rapat hari ini. Rapat akhirnya molor hingga satu jam, yakni pukul 11.00 WIB, menunggu anggota dewan untuk hadir. Politisi Partai Demokrat, Parlindungan Hutabarat, pun sampai jengkel menunggu di dalam ruang paripurna. Dia terus berteriak mengingatkan bahwa waktu rapat sudah molor satu jam.

"Ini sudah satu jam belum mulai juga. Kalau mau mulai jam 11, jangan bilang jam 10," tukas Parlindungan.

Berdasarkan data kehadiran yang ada, jumlah anggota yang hadir hingga pukul 11.00 adalah 226 orang dari total 460 anggota di DPR. Seharusnya, rapat dimulai jika sudah kuorum, yakni 281 anggota. Adapun berikut rincian tingkat kehadiran anggota DPR pada rapat paripurna kali ini.

1. Fraksi Partai Demokrat 70 orang
2. Frasi Partai Golkar 40 orang
3. Fraksi PDI-P 35 orang
4. Fraksi PKS 25 orang
5. Fraksi PAN 18 orang
6. Fraksi PPP 16 orang
7. Fraksi PKB 6 orang
8. Fraksi Gerindra 13 orang
9. Fraksi Partai Hanura 3 orang

Jumlah ini berbeda dengan tingkat kehadiran fisik yang hanya mencapai 138 orang. Kendati kurang dari kuorum, rapat tetap dibuka oleh Wakil Ketua DPR Pramono Anung. Pramono menyatakan sejak awal rapat ini tidak mencapai kuorum sehingga tidak bisa mengambil keputusan sehingga Pramono menilai lebih baik rapat tetap dilanjutkan sembari menunggu kedatangan anggota dewan.

Politisi Partai Demokrat, Heriyanto, melakukan interupsi dan meminta agar Pramono membuka dulu semua rincian anggota dewan yang hadir sebelum melanjutkan rapat. Pramono pun membacakan data kehadiran hingga direvisi sebanyak tiga kali, tetapi juga tak memenuhi kuorum.

"Karena belum kuorum juga, kita skors saja," usul Pramono.

Usulan ini langsung diprotes politisi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, yang mengaku khawatir jika rapat diskors hanya akan membuat tingkat kehadiran semakin sedikit. Akhirnya, rapat dilanjutkan, tetapi proses pengambilan keputusan tetap menunggu jumlah anggota yang hadir memenuhi kuorum.

Adapun agenda pengambilan keputusan dalam rapat paripurna hari ini mencakup pengambilan keputusan RUU tentang Pengesahan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik Korea tentang Bantuan Hukum Timbal Balik dalam Masalah Pidana dan RUU tentang Pengesahan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik India tentang Bantuan Hukum Timbal Balik dalam Masalah Pidana.

Selain itu, rapat paripurna ini juga dijadwalkan mendengar laporan Komisi VII DPR tentang hasil fit and proper test calon anggota Dewan Energi Nasional dari pemangku kepentingan periode 2014-2014 dilanjutkan dengan pengambilan keputusan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Nasional
Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Nasional
Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Nasional
PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Nasional
Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Nasional
Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Nasional
Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Nasional
Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Nasional
Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Nasional
Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengondisian BTS 4G

Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengondisian BTS 4G

Nasional
Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com