Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2014, 06:39 WIB
Catatan Kaki Jodhi Yudono

Dunia ini panggung sandiwara
Ceritanya mudah berubah
Kisah mahabrata atau tragedi dari Yunani
Mengapa kita bersandiwara....(Panggung Sandiwara, God Bless)

Dunia itu memang mirip panggung sandiwara atau panggung drama, ceritanya aneka rupa dan warna. Maka di antara lakon-lakon kehidupan yang tergelar di semesta ini, ada lakon sedih, ada pula lakon bahagia. Ada air mata, ada juga tawa. Demikian juga pemerannya, ada yang budiman ada pula yang durjana. Ada yang berhati lurus, ada pula yang berhati serigala. Kita pun seperti sedang bermain drama di setiap peristiwa, termasuk memainkan drama di tengah bencana.

Tak di tempat sepi tak di tempat ramai, manusia menggelar drama lengkap dengan maksud dan tujuannya masing-masing. Ada drama heroik, tragis, hingga komedi yang penuh haha-hihi.

Maka, ketika Pemilik Segala Lakon menggelar cerita bahagia, kita pun ketawa-tawa dan sebagaian lupa mengapa kita bahagia dan untuk apa bahagia. Tapi ketika lakon sedih yang tergelar, kita pun baru menyadari, betapa lemah dan papanya kita sebagai insan. Maka, di antara doa-doa yang dilangitkan para korban bencana, ada juga mereka datang membawa pertolongan, memberi bantuan, tapi tak jarang juga yang datang membawa masalah.

Seperti yang kita alami belakangan ini. Bencana datang berendeng dan tak berkesudahan. Belum lagi usai duka saudara-saudara kita di Sumatera Utara akibat letusan Gunung Sinabung, banjir menyergap dari berbagai penjuru mata angin negeri ini. dan terakhir pada 25 januri lalu, wilayah selatan pulau Jawa diguncang gempa. Dan lihatlah, pada tiap bencana itu, ada yang tertunduk tafakur seraya mohon ampun kepada Tuhan, ada pula yang memainkan drama sebagai budiman yang membawa bantuan dengan simbol-simbol partai atau organisasi di dadanya.

Begitulah, bencana yang kerap terjadi di negeri ini bukan saja menyisakan nestapa, namun juga seperti panggung drama yang dimainkan oleh orang per orang atau kelompok, lengkap dengan perkisahan dan pembagian peran. Di sana, orang-orang bermain drama di tengah bencana.

Ada yang datang begitu saja (nothing to lose) ke wilayah bencana dengan niat membantu. Ada yang datang dengan sejumlah sumbangan plus lambang-lambang partai atau organisasi. Ada yang datang hanya untuk mencari peruntungan dan tidak peduli dengan para korban bencana.

Maka rakyat negeri ini pun menjadi terbiasa dengan "panggung drama" tiap kali bencana tiba. Wilayah bencana adalah panggungnya, para korban adalah figurannya, sementara mereka yang datang dengan kekuasaan dan modal yang besar adalah aktor-aktor utamanya, sementara
yang jadi sutradara pementasannya adalah event organizer, public relation atau petugas Humas, yang akan menggelar pertunjukan tersebut dari awal hingga akhir, lengkap dengan perhitungan rugi laba setelahnya.

Seperti laiknya panggung drama, maka di sana pun terjadi interaksi. Maka seperti galibnya sebuah interaksi, tentu di sana muncul simbiosis yang bisa diartikan sebagai pola interaksi di antara mereka saat bencana tiba.

Ya, ya... mereka ada yang seperti sekawanan burung jalak yang mematuki kutu-kutu di punggung kerbau. Si kerbau terbebas dari kutu, sementara burung-burung jalak beroleh makanan. Dalam pelajaran biologi SMP, peristiwa ini disebut Simbiosis mutualisme. Sebuah pola interaksi atau hubungan antara dua organisme dengan jenis yang berbeda dimana keduanya mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut.

Ada juga yang memeragakan Simbiosis Komensalisme, yakni interaksi antara dua jenis makhluk hidup yang berbeda, individu yang satu mendapat keuntungan, dan individu lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan. Seperti yang terjadi pada ikan hiu (ikan besar) dengan ikan remora (ikan kecil). Ikan hiu tidak diuntungkan dan tidak dirugikan dengan keberadaan ikan remora. Sedangkan ikan remora mendapat keuntungan dari sisa makanan ikan hiu.

Yang terakhir, simbiosis parasitisme, yang merupakan interaksi antara dua jenis makhluk hidup yang berbeda, individu yang satu mendapat keuntungan dan individu yang lainnya dirugikan pada suatu komunitas. Organisme yang mendapat keuntungan disebut parasit dan organisme
yang menjadi tempat hidup parasit disebut inang atau host. Contoh simbiosis parasaitisme terjadi pada benalu yang menempel di dahan mangga, rambutan, dan sebagainya. Benalu bisa hidup sentausa, sementara pohon yang ditumpanginya menjadi layu , dan lantas mati.

***
Bantuan yang mengandung maksud

Saya pun jadi ingat, kisah yang telah terjadi berpuluh-puluh tahun lalu, ketika seorang "calon koruptor" bersiasat untuk mempopulerkan namanya saat bencana meletusnya Gunung Galunggung pada tanggal 5 Mei 1982. Si calon koruptor itu (waktu itu belum menjadi terdakwa koruptor), sebetulnya bisa saja memberikan bantuan menggunakan 10 truk. Tapi, agar terkesan banyak, maka dia pun menyewa puluhan mobil kecil bak terbuka yang ditulisi nama dirinya. Efeknya adalah, membuat publik tercengang demi menyaksikan iring-iringan bantuan dari tuan koruptor itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com