Menurutnya, kata "kado" tidak tepat digunakan oleh Anas. "Saya rasa itu bukan kado ya. Kalau kado itu kan harusnya dibungkus yang rapi, yang cantik. Kado itu diberikan untuk orang yang disayangi. Bukan disampaikan dengan panas dan emosional," kata Pramono saat ditemui di sela-sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Partai Demokrat di Jiexpo Kemayoran Jakarta, Selasa (14/1/2014).
Kendati demikian, Pramono enggan mengatakan Anas memendam emosi tersendiri kepada SBY. Dia menyerahkan hal tersebut kepada masyarakat untuk menafsirkan. "Saya tidak mengatakan kalau Anas emosi, tapi ya bisa dilihat saja ekspresi wajahnya saat dia menyampaikan itu, masyarakat kan bisa menafsirkan sendiri," lanjutnya.
Terkait dengan penahanan Anas, dia yakin hal tersebut tak akan mempengaruhi citra dan elektabilitas Demokrat. Pasalnya, Anas sudah lama mundur dari Ketua Umum Partai berlambang Mercy itu.
"Agak lepas ya. Anas kan bukan Demokrat lagi, jadi saya rasa tidak lah. Demokrat sekarang terus maju kedepan membangun," pungkasnya.
Seperti diberitakan, saat ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (10/1/2014), Anas mengungkapkan pesannya kepada Ketua KPK Abraham Samad, penyidik yang memeriksanya, dan juga SBY.
Anas mengucapkan terimakasih dan berpesan semoga penahanannya itu menjadi kado tahun baru 2014 bagi SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.