Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Alie Siap Adu Gagasan dengan Jokowi

Kompas.com - 09/01/2014, 19:25 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Marzuki Alie, mengatakan, dirinya siap beradu gagasan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo yang digadang-gadang menjadi calon presiden. Menurutnya, pertarungan ide dan gagasan dalam konteks pemilu presiden adalah hal penting sebagai pembelajaran politik bagi rakyat.

"Saya bukan orang yang mau dihadap-hadapkan. Tapi kalau sudah waktunya, saya siap. Kompetisi itu harus berkualitas, harus substansial," katanya seusai memaparkan visi dan misinya sebagai peserta konvensi di Kantor Sekretariat Komite Konvensi, Jakarta, Kamis (8/1/2014).

Marzuki juga mengkritik para elite politik yang terjebak dengan survei. Mereka, kata dia, ikut terbawa suasana untuk membangun persepsi dan citra yang baik di mata publik. Padahal, ujar dia, mereka juga yang kerap kali mengkritik demokrasi Indonesia yang sebatas prosedural.

Untuk itulah, dia berusaha mengajak semua pihak untuk membangun demokrasi yang tidak hanya prosedural, tetapi juga substansial. Ia pun menyebut konvensi yang diselenggarakan oleh Partai Demokrat sebagai salah satu cara untuk membangun demokrasi yang substansial.

"Kita tidak bicara menang kalah, kita bicara masa depan Indonesia," ucapnya.

Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu juga menyinggung pentingnya peran media massa untuk memberikan ruang kepada semua calon pemimpin untuk menampilkan gagasan dan rekam jejaknya. Jika diberikan ruang, kata dia, kompetisi pun akan menjadi sehat.

"Ini belum jelas kualifikasinya, sudah dibilang jadi pemimpin. Kira-kira bangsa ini ke depannya bagaimana," ucap Marzuki yang juga Ketua DPR RI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com