"Saya bukan orang yang mau dihadap-hadapkan. Tapi kalau sudah waktunya, saya siap. Kompetisi itu harus berkualitas, harus substansial," katanya seusai memaparkan visi dan misinya sebagai peserta konvensi di Kantor Sekretariat Komite Konvensi, Jakarta, Kamis (8/1/2014).
Marzuki juga mengkritik para elite politik yang terjebak dengan survei. Mereka, kata dia, ikut terbawa suasana untuk membangun persepsi dan citra yang baik di mata publik. Padahal, ujar dia, mereka juga yang kerap kali mengkritik demokrasi Indonesia yang sebatas prosedural.
Untuk itulah, dia berusaha mengajak semua pihak untuk membangun demokrasi yang tidak hanya prosedural, tetapi juga substansial. Ia pun menyebut konvensi yang diselenggarakan oleh Partai Demokrat sebagai salah satu cara untuk membangun demokrasi yang substansial.
"Kita tidak bicara menang kalah, kita bicara masa depan Indonesia," ucapnya.
Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu juga menyinggung pentingnya peran media massa untuk memberikan ruang kepada semua calon pemimpin untuk menampilkan gagasan dan rekam jejaknya. Jika diberikan ruang, kata dia, kompetisi pun akan menjadi sehat.
"Ini belum jelas kualifikasinya, sudah dibilang jadi pemimpin. Kira-kira bangsa ini ke depannya bagaimana," ucap Marzuki yang juga Ketua DPR RI itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.