Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemda Paling Banyak Dilaporkan Beri Pelayanan Buruk

Kompas.com - 31/12/2013, 16:29 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Instansi pemerintah daerah (pemda) di seluruh Indonesia paling banyak dilaporkan masyarakat karena diduga melakukan penyimpangan penyelenggaraan pelayanan publik. Dari 4.359 laporan yang diterima Ombdusman Republik Indonesia (ORI), terdapat 1.910 laporan atau sekitar 43,8 persen yang berkaitan dengan pelayanan pemda.

"Dari sisi terlapor, pemda adalah pihak yang paling banyak dilaporkan, yaitu sekitar 43,8 persen," ujar anggota ORI Bidang Penyelesaian Laporan Budi Santoso dalam paparan media di Kantor ORI, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2013).

Budi mengatakan, dugaan pelanggaran admistrasi pelayanan publik paling banyak dilakukan pemerintah kabupaten/kota. Dari total dugaan pelanggaran oleh pemda, kata dia, yang diduga dilakukan pemerintah kabupaten/kota mencapai 81 persen.

"Karena yang bersentuhan langsung dengan masyarakat mungkin paling banyak adalah pemerintah daerah tingkat 2," kata Budi.

Sayangnya Budi tidak memaparkan daerah mana yang paling banyak dilaporkan. Dia menuturkan, laporan paling banyak di tingkat kabupaten/kota terkait dugaan penyimpangan prosedur pelayanan publik. Sementara itu, dugaan pelanggaran administrasi yang paling banyak dilakukan pemerintah provinsi adalah penundaan penanganan pelayanan atau penundaan berlarut.

Setelah pemda, instansi yang paling banyak dilaporkan ke ORI sepanjang 2013 adalah kepolisian. Jumlah laporan terhadap Korps Bhayangkara mencapai 581 dugaan pelanggaran administrasi atau sekitar 13,3 persen. Angka itu meningkat dibandingkan 2012 yang hanya 382 laporan.

Budi memaparkan, instansi kepolisian yang paling banyak dilaporkan adalah kepolisian daerah tingkat dua, yaitu kepolisian resor (polres), kepolisian resor kota (polresta), kepolisian resor kota besar (polrestabes) dan kepolisian wilayah (polwil). "Totalnya 54,6 persen" tutur Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com