Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan: Saya bukan "Blusukan", melainkan Berkeliling

Kompas.com - 26/12/2013, 07:00 WIB
Sabrina Asril

Penulis


PEKALONGAN, KOMPAS.com — Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan, enggan melakukan blusukan layaknya kandidat calon presiden lain.

Menurutnya, cara yang dilakukannya dia sebut dengan "berkeliling", bukan blusukan yang terkesan seperti melakukan inspeksi mendadak.

"Bukan blusukan. Ini cara saya yang disebut dengan berkeliling. Saya tidak masuk ke kampung karena saya bukan pejabat pemerintah yang bisa melakukan inspeksi," ujar Anies di sela-sela perjalanan 3.000 kilometer keliling Pulau Jawa.

Mantan Tim Delapan Komisi Pemberantasan Korupsi ini juga menjelaskan alasan lain tidak mau melakukan blusukan ke daerah perkampungan.

"Saya ingin otentik. Saya tidak ingin datang mencari masalah dan mengekspose. Mari kita lihat Indonesia dengan lebih baik," ucapnya.

Anies mengatakan, dia lebih memilih mendatangi komunitas-komunitas dengan berbicara dan mengajak diskusi. Salah satu caranya adalah dengan menempuh jalur darat berkeliling Pulau Jawa.

"Dengan begini, kami bisa lebih dekat dengan realitas yang ada," ucap Rektor Universitas Paramadina itu.

Menurut Anies, cara berkeliling ini sebenarnya sudah lama dia terapkan saat menggagas gerakan Indonesia Mengajar.

Gerakan Indonesia Mengajar adalah sebuah gerakan untuk mengisi kekurangan tenaga pengajar di daerah pelosok Indonesia. 

Mahasiswa-mahasiswi terbaik dari seluruh universitas dikirimkan ke wilayah itu untuk menjadi tenaga pengajar.

Anies menjelaskan, perbedaan cara berkeliling dalam Indonesia Mengajar dengan saat ini yang dia lakukan adalah publisitas.

"Kalau dulu biasanya saya jalani sendiri, tidak ada yang merekam. Sekarang membawa media supaya pesan saya untuk mengajak masyarakat turun tangan bisa dilipatgandakan," ucap Anies.

Seperti diketahui, Anies adalah satu dari 11 peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Anies adalah kandidat eksternal, yang bukan berasal dari Partai Demokrat.

Untuk memenangkan konvensi, Anies memutuskan berkampanye keliling Pulau Jawa sejauh 3.000 kilometer selama enam hari perjalanan.

Perjalanan panjang itu dimulai pada Jumat (20/12/2013) dari Jakarta. Dari Jakarta, Anies bertolak ke Bandung, Tasiklamaya, Bantul, Kota Yogyakarta, Blitar, Kediri, Jombang, Bangkalan, Surabaya, Rembang, dan Pekalongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com