Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Semua Kikuk kalau SBY Jadi Cawapres

Kompas.com - 05/12/2013, 08:25 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak usah maju menjadi calon wakil presiden periode 2014-2019. Ia merespons usulan yang disampaikan mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum agar SBY maju sebagai calon wakil presiden. Ia pun menduetkan SBY dengan sejumlah tokoh nasional, termasuk Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Menurut Fadli, jika Presiden SBY maju sebagai calon wakil presiden, itu akan menimbulkan kekikukan dan ada pandangan Presiden SBY "turun kelas".

"Kalau turun akan membuat situasi menjadi kikuk, dengan siapa pun pasti akan kikuk," kata Fadli, Kamis (5/12/2013) pagi, di Jakarta.

KOMPAS.com/INDRA AKUNTONO Susilo Bambang Yudhoyono
Fadli menilai, tak ada keinginan Presiden SBY untuk maju sebagai bakal calon wakil presiden di Pemilihan Presiden 2014. Hal ini, menurutnya, juga terkonfirmasi dengan gelaran Konvensi Calon Presiden yang diadakan Demokrat.

"Jabatan presiden dibatasi dua periode kan supaya tak terjadi kekuasaan yang hegemonik. Mungkin di tahun-tahun yang akan datang bisa saja Pak SBY jadi cawapres," katanya.

Usul Anas

Seperti diberitakan, Presiden SBY diusulkan maju sebagai calon wakil presiden 2014-2019. Hal itu dilontarkan Anas Urbaningrum ketika dimintai tanggapan terkait merosotnya elektabilitas Demokrat menjelang tahun pemilihan. Menurut Anas, SBY yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Umum Partai Demokrat merupakan kartu truf partai tersebut untuk menghindari dari keterpurukan hasil pileg.

Pada Rabu (4/12/2013) kemarin, dalam akun Twitter pribadinya (@anasurbaningrum), ia memberikan argumentasi bila SBY diduetkan dengan para tokoh nasional yang digadang-gadang akan maju sebagai calon presiden. Di antara nama tersebut, menurut Anas, duet Prabowo-SBY akan sangat kuat dan menarik.

"Pasangan kawan lama yang selama ini berhubungan baik. Simulasi pasangan bisa dilanjutkan ke nama-nama lain. Yang jelas, kalau cawapresnya Pak SBY, pasti akan lebih kuat dan menarik," kata Anas dalam Twitter-nya.

Baca:
Kata Anas, untuk Selamatkan Demokrat, SBY Jadi Cawapres Saja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com