"Dia (DPT) kan secara keseluruhan akan dievaluasi, nanti kalau ada yang meninggal dan lain-lain mungkin saja dikoreksi," ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Ia mengatakan, perubahan dapat dilakukan jika ditemukan adanya data yang bermasalah dalam DPT. Dikatakannya, saat ini pihaknya masih terus bekerja di lapangan untuk menyisir data pemilih bermasalah.
"Pada prinsipnya, sedang bekerja di bawah semua," katanya.
Sebelumnya, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menemukan 3.750.231 data pemilih bermasalah dalam DPT nasional Pemilu 2014. Partai Gerindra menyerahkan data tersebut kepada KPU pada Selasa ini dengan harapan KPU bisa mengecek dan membenahinya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Advokasi Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan data pemilih bermasalah tersebut baru dari 17 kabupaten/kota yang telah ditelusuri oleh tim teknologi informasi Gerindra berdasarkan data pemilih yang diberikan KPU kepada partai politik.
Dia juga menjelaskan bahwa temuan 3,75 juta data bermasalah itu di luar 10,4 juta data pemilih bermasalah yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK). Artinya dengan kata lain, 3,7 juta merupakan bagian dari daftar pemilih yang telah ditetapkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.