Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB: Belum Ada Program Kemacetan Jokowi yang Konkret

Kompas.com - 15/11/2013, 03:42 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dinilai belum punya program konkret untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Selama tak diiringi pembatasan jumlah kendaraan dan penyediaan angkutan umum yang memadai, apa pun program mengatasi kemacetan di Jakarta tak akan efektif.

"Sekarang (dengan) sterilisasi busway itu kan justru (jalanan) makin macet. Masyarakat tetap juga tidak mau atau tertarik naik transjakarta walau Jakarta makin macet belakangan ini," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Ja'far, saat dihubungi, Kamis (14/11/2013).

Menurut Marwan, fenomena ini memperlihatkan belum ada strategi konkret yang tepat sasaran untuk mengatasi kemacetan Jakarta. Anggota Komisi V DPR yang membidangi masalah infrastruktur dan perhubungan ini berpendapat, sterilisasi tak efektif mendorong masyarakat berpindah ke angkutan umum karena fasilitasnya memang belum memadai.

Bus transjakarta yang diharapkan menjadi andalan transportasi umum di Jakarta pun, menurut Marwan, dirundung masalah keamanan dan kenyamanan. Karenanya, dia berpendapat, ancaman sanksi berat seberat apa pun tak akan efektif mendorong masyarakat beralih ke angkutan umum.

Marwan berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mau kembali berunding dengan kepolisian soal sterilisasi busway ini. "Kalau memang macet sekali dan dalam kondisi tertentu, tidak apalah jalan itu dipakai kendaraan lain," ujar dia.

Argumentasi Marwan, lajur jalan yang dipakai untuk busway semula adalah badan jalan. "Sampai sekarang (badan jalan yang termakan busway) belum ada gantinya, sementara jumlah kendaraan bertambah," kata dia.

Lagi pula, imbuh Marwan, sterilisasi busway tidak diiringi dengan pembatasan kepemilikan mobil. Dalam konteks ini, dia meminta pemerintah pusat dan DKI Jakarta duduk bersama. "Kalau terus begini, saya lihat tidak ada program yang konkret untuk mengatasi kemacetan. Justru Jakarta makin macet," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com