Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibuka, Lowongan Anggota Dewan Etik MK

Kompas.com - 12/11/2013, 22:53 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Panitia seleksi (pansel) Dewan Etik akan melakukan rekrutmen anggota Dewan Etik dengan metode seleksi secara terbuka. Keputusan tersebut diambil dalam rapat pansel perdana yang berlangsung di Gedung MK, Jakarta, Selasa (12/11/2013).

Seusai rapat, ketua pansel, Laica Marzuki, mengungkapkan, pertemuan perdana ini langsung membahas mengenai metode seleksi anggota Dewan Etik. Dari hasil rapat, ada dua metode perekrutan dewan etik.

"Pertama dengan metode jemput bola, kedua dengan membuka pendaftaran," kata Laica.

Dengan metode jemput bola, panitia akan mencari sosok yang dinilai cocok untuk mengisi Dewan Etik. Nantinya pansel akan menawarkan langsung kepada sosok yang dianggap mumpuni. Metode ini adalah metode yang diusulkan Ketua MK Hamdan Zoelva.

Selain itu, masyarakat juga diimbau dapat mengisi posisi anggota Dewan Etik. Masyarakat juga dikatakan dapat mendaftarkan orang lain yang dianggap cocok. Metode ini diusulkan oleh ketiga anggota pansel.

"Nanti (surat pendaftaran) bisa langsung dikirim ke pansel, dialamatkan ke Gedung MK," lanjut dia.

Anggota Dewan Etik ini, ujar Laica, terdiri dari tiga unsur, yakni seorang mantan hakim konstitusi, seorang akademisi, dan seorang tokoh masyarakat. Mereka harus bersikap jujur, adil, dan tidak memihak. Anggota Dewan Etik juga harus berwawasan luas mengenai etika, moral, dan profesionalitas hakim.

Selain itu, mereka harus memiliki integritas dan tidak pernah melakukan perbuatan tercela. Anggota Dewan Etik semuda-mudanya berusia 60 tahun. "Mereka akan menjabat selama tiga tahun dan tidak dapat dipilih kembali," pungkas Laica.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Nasional
Tanduk Banteng Masih Tajam

Tanduk Banteng Masih Tajam

Nasional
Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Nasional
Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Nasional
Drone : 'Game Changer' Kekuatan Udara TNI AU

Drone : "Game Changer" Kekuatan Udara TNI AU

Nasional
Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

Nasional
Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Nasional
124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com