JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi diharapkan bergerak cepat dalam mengusut kasus dugaan korupsi yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar. Kepastian ada tidaknya keterlibatan hakim konstitusi lain diperlukan untuk mengurangi kecurigaan publik terhadap MK.
"Percepat penanganan kasus di KPK. Kalau enggak, hakim konstitusi akan dicurigai terus," kata pakar hukum tata negara Refly Harun di Jakarta, Rabu (16/10/2013).
Refly mengatakan, jika KPK hanya ingin memproses Akil, maka penyidikan kasus suap dalam penanganan sengketa hasil pilkada Lebak, Banten, dan pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah sudah cukup untuk menjerat Akil. Namun, jika ingin mengusut ada tidaknya keterlibatan hakim konstitusi lain, Refly melihat kuncinya ada di supir Akil, Daryono.
Refly kembali menyinggung ketika dirinya menyelidiki dugaan suap di MK saat ditunjuk sebagai Ketua Tim Investigasi. Informasi yang diperoleh saat itu, Akil juga meminta uang ketika menangani Pilkada di Kalimantan.
"Suapnya Rp 4 miliar, baru dibayar Rp 2 miliar. Sisanya ditagih supir Akil," kata Refly. Belakangan Refly tahu bahwa supir Akil masih sama.
Refly mengaku pesimistis Majelis Kehormatan Mahkamah (MKH) mau mengungkap keterlibatan hakim konstitusi lain atau membongkar kasus dugaan korupsi lainnya di MK. Pasalnya, kata dia, di MKH bisa terjadi konflik kepentingan lantaran diisi oleh hakim konstitusi dan mantan Ketua MK Mahfud MD.
Meski mengaku menghormati Mahfud, Refly menilai ada kepentingan mantan menteri pertahanan itu untuk menyimpulkan bahwa kebobrokan MK baru terjadi semenjak dia meninggalkan MK. Bagi tokoh yang ingin maju dalam pilpres 2014, kata dia, akan menjadi berita buruk jika ternyata MK sudah bobrok sejak Mahfud memimpin MK.
"Saya kira supir Akil banyak tahu dugaan suap dalam banyak kasus. Jangan-jangan ketidakhadiran Daryono (dalam pemeriksaan) disengaja. Kalau dia hadir dan ungkap banyak hal, bisa terjadi kegemparan luar biasa. Tapi ini analisis saya, bisa saja keliru," pungkas Refly.
Seperti diberitakan, Daryono mangkir dari pemanggilam MKH dan KPK. Diketahui, Akil membeli mobil Mercedes Benz S 350 atas nama Daryono. Diduga hal itu dilakukan untuk menyamarkan harta. Daryono merupakan supir bawaan Akil, bukan disediakan oleh Sekjen MK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.