Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INES: Elektabilitas Jokowi Tinggi karena Ahok

Kompas.com - 05/09/2013, 20:57 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Popularitas maupun elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi terus meningkat setelah berkiprah di Ibu Kota. Bahkan, berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei baru-baru ini, elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden sudah melampaui Prabowo Subianto.

Menurut Indonesia Network Election Survey (INES), tingginya elektabilitas Jokowi itu lantaran pengaruh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam menyelesaikan masalah. Klaim itu disebut berdasarkan hasil survei INES.

Masyarakat menilai yang menghadapi kelompok penolak penggurusan pedagang kaki lima, penggusuran waduk pluit, protes dari Komnas HAM, serta tuntutan buruh atas UMR DKI adalah Ahok, bukan Jokowi, kata Direktur Executive INES Irwan Suhanto saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (5/9/2013).

INES mengaku menggelar survei pada 16 Agustus-30 Agustus 2013. Sampel yang diambil disebut sebanyak 8.280 orang di 33 provinsi. Penarikan sampel menggunakan stratified random sampling dengan margin of error hanya 1,1 persen.

Menurut INES, Ahok lebih disukai ketimbang Jokowi dengan angka 98,3 persen dan 96,9 persen. Bahkan Prabowo juga di bawah Ahok di angka 96,7. Kepemimpinan Ahok juga disebut lebih baik dibanding Jokowi, yakni dengan angka 95,2 persen dan 93,7 persen.

Namun, terkait elektabilitas sebagai capres, masih menurut INES, Ahok kalah jauh dibanding Jokowi. Elektabilitas Ahok hanya 1,1 persen dan Jokowi 21,4 persen. Melesat di atas, rekan satu partai Ahok di Partai Gerindra, yakni Prabowo dengan angka 34,6 persen.

Dalam jumpa pers, dengan mengatasnamakan responden, INES mengingatkan Jokowi untuk tidak maju sebagai capres di Pemilu 2014 . Masyarakat, kata Irvan, ingin agar Jokowi memenuhi janjinya membenahi Jakarta. Tak diungkap seberapa banyak responden yang menginginkan hal itu.

Di sisi lain, masih mengatasnamakan responden, INES menyebut Prabowo memiliki gaya kepemimpinan yang diinginkan masyarakat, yakni tegas, jujur, tidak peragu, bersih, mempunyai rasa nasionalisme, serta berpihak kepada rakyat kecil dan menengah.

Masyarakat menilai Prabowo adalah tokoh yang punya rasa tanggung jawab dan melindungi anak buah serta berani membela anak buahnya. Statmen dukungan Prabowo akan pasang badan untuk Ahok dalam menghadapi mafia dan koruptor soal masalah Tanah Abang dinilai positif oleh masyarakat, pungkas Irwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com