Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Sarjana Ini Pilih Mengabdi ke Pedesaan

Kompas.com - 04/09/2013, 09:49 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pada umumnya, setelah menamatkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi, para sarjana muda berlomba mencari dan mengejar karier di Ibu Kota atau kota-kota besar. Namun, hal itu tak menjadi pilihan bagi ratusan sarjana muda yang tergabung dalam program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (PSP3). Program ini digagas Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Para sarjana ini akan ditugaskan di desa-desa di seluruh pelosok Tanah Air. 

"PSP3 merupakan program andalan Kemenpora sebagai bentuk kontribusi nyata utuk NKRI. Kami bertanggung jawab sekaligus memberikan perhatian kepada generasi muda," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, saat membuka pembekalan PSP3 angkatan XXIII tahun 2013, di Markas Resimen Daerah Jaya (Marindam Jaya), Condet, Jakarta Timur, Selasa (3/9/2013).

Tahun ini, dari target 1.000 sarjana, ada 811 orang dari 33 provinsi yang akan disebar di sejumlah wilayah. "Jadi di sana bukan untuk bersenang-senang, melainkan mencurahkan segala ilmu kepada masyarakat," kata Roy.

Mereka akan mendapatkan tunjangan berkisar Rp 2,5 juta-Rp 5 juta per bulan, tergantung dari wilayah dan kebutuhannya. Para peserta PSP3 tersebut akan berada di wilayah penugasan selama dua tahun. Penempatan dilakukan hanya dengan menempatkan 2 sarjana pada 1 desa sehingga jumlah desa yang dibina menjadi semakin banyak atau meluas, dan dilakukan secara lintas pulau dengan pembagian wilayah penempatan dalam 5 zona. Hal ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dengan penempatan para PSP3 di desa-desa dalam wilayah provinsi yang sama.

Pengabdian

Salah satu peserta PSP3, Rahmat (23), mengaku bahwa mengabdi di desa menjadi pilihannya karena ia justru tak ingin merasakan ingar-bingar kehidupan kota besar. Menurutnya, hidup bukan hanya soal finansial.

"Ini adalah pengabdian saya untuk Indonesia," kata pemuda asal Sumatera Selatan, saat dijumpai Kompas.com di sela-sela pembekalan.

Rencananya, Rahmat akan ditempatkan di sebuah desa di Kalimantan Tengah. Menurutnya, masih banyak wilayah di Indonesia yang kondisinya tertinggal. 

"Bapak-ibu saya mendukung penuh," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Jajang (24). Pria asal Garut, Jawa Barat, itu akan ditempatkan di Kalimantan Barat. Apa alasannya tertarik mengikuti program ini?

"Pertama, pengalaman. Kedua, sebagai wujud kontribusi saya untuk Indonesia," katanya.  


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com