Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarief Hasan: Tulis Dong Demokrat Jaya...

Kompas.com - 30/08/2013, 04:36 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — "Tulis dong di koran, Demokrat jaya... Tulis dong, Demokrat menang lagi... Kasih selamat dong, Gubernur Jawa Timur menang..."

Deretan kalimat di atas adalah ucapan Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan ketika dicegat para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis ( 29/8/2013), menyikapi Pemilu Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur.

Syarief berkomentar tanpa ditanya. Sedianya, para wartawan hendak bertanya topik yang tengah hangat, yakni Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.

Syarief membanggakan partainya lantaran pasangan yang diusung Demokrat, yakni petahana Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa), meraih suara terbanyak berdasarkan hasil hitung cepat.

Berdasarkan hasil hitung cepat dari Lingkaran Survei Indonesia, misalnya, pasangan Karsa mendapatkan 47 persen suara dalam pilgub yang digelar Kamis (29/8/2013) itu.

Hasil hitung cepat yang sama mendapatkan lawan terberat Karsa, yakni pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja, mendapat suara sekitar 37 persen.

Adapun pasangan Bambang DH-Said Abdullah mendapat 11,9 persen suara dan di urutan buncit ada pasangan Eggi Sudjana-M Sihat dengan 2,47 persen suara.

Boleh jadi, ucapan Syarief itu reaksi dari kekalahan Demokrat di sejumlah pilgub, terutama di Pulau Jawa. Jika hasil Pilgub Jatim seperti hasil sementara dari hitung cepat tersebut, di Pulau Jawa Partai Demokrat hanya berjaya di Jatim.

Sebelumnya, pasangan yang diusung Demokrat di Pilgub DKI Jakarta (Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli), Jawa Barat (Dede Yusuf-Lex Laksamana), dan terakhir Jawa Tengah (Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo) kalah.

Kekalahan Demokrat itu menjadi sorotan pemberitaan media massa. Sebagian kalangan meyakini kekalahan Demokrat di Jakarta yang dianggap barometer nasional bakal terulang di Pemilu Legislatif 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com