Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Presiden: Pentingnya Jawa Timur

Kompas.com - 01/08/2013, 09:36 WIB
Tomy Trinugroho A.

Penulis


KOMPAS.com —
Pendapa Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dihiasi tenda berwarna biru dan putih pada Selasa (30/7/2013) malam. Semua lampunya dinyalakan sehingga pendapa terang benderang. Ratusan orang berkumpul di dalam pendapa untuk menghadiri acara buka puasa bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Hadir pula Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang akan maju lagi sebagai calon gubernur Jatim dalam pemilihan umum kepala daerah, akhir Agustus 2013. Presiden dan Soekarwo duduk menghadap ke arah hadirin, membelakangi kain berwarna biru bertuliskan "Acara Buka Puasa Bersama Presiden Republik Indonesia". Tulisan itu seperti hendak meneriakkan sejatinya acara jika ada yang bertanya-tanya.

Sebelum sampai di pendapa Lumajang, Presiden Yudhoyono, Ny Ani Yudhoyono, Soekarwo, dan sejumlah menteri melakukan perjalanan darat dari Malang. Perjalanan ditempuh selama tujuh jam. Rombongan menyempatkan mampir sejenak ke sentra tanaman salak di Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, serta ke sentra pembuatan keripik pisang di Desa Bruno, Kecamatan Senduro, Lumajang.

Presiden berdialog dengan petani salak dan perajin keripik. Petani menyatakan kegembiraan karena berkebun salak membuat mereka bisa menyekolahkan anak. Seperti warga di hampir seluruh wilayah Indonesia, para petani mengeluhkan praktik premanisme di pelabuhan.

Perajin keripik menceritakan dengan senang proses pembuatan keripik yang digoreng dengan api dari tungku kayu.

”Terima kasih sekali atas kedatangan Bapak Presiden,” kata perwakilan perajin keripik.

Kedatangan ke Lumajang mengawali kunjungan kedua Presiden ke Jatim selama 2013 yang akan menjadi tahun menentukan di peta politik Jatim. Yudhoyono berada di Jatim hingga Jumat besok.

Sebelumnya, Presiden yang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat ini berkunjung ke Jatim pada bulan Mei lalu. Ketika itu, diawali dengan makan siang bersama buruh di Sidoarjo, Presiden meninjau latihan perang di laut dan darat. Kunjungan Presiden ke Jatim ditutup dengan menyaksikan matahari terbit di Bromo yang dilaporkan secara apik oleh jepretan Ny Ani Yudhoyono melalui akun Instagramnya. Pada tahun 2012, Presiden juga dua kali berkunjung ke Jatim. Masing-masing kunjungan dilakukannya selama berhari-hari.

Kunjungan Yudhoyono berhari-hari selama dua kali dalam satu tahun ke Jatim menunjukkan betapa pentingnya provinsi tersebut di antara provinsi lain. Tidak semua provinsi didatangi Presiden dengan intensitas semacam itu. Karena pentingnya, dalam kampanye Pemilu Presiden 2009, Yudhoyono mengawalinya dari Jatim. Gelanggang Olahraga Ken Arok, Malang, dipilih sebagai awal.

Secara kuantitas, Jatim layak mendapat perhatian. Jumlah penduduknya 37.476.757 jiwa. Posisinya hanya kalah dari Jawa Barat yang menurut data Badan Pusat Statistik memiliki jumlah penduduk 43.053.732 jiwa.

Berbagai industri penting dan strategis berdomisili di Jatim. Ada galangan pembuatan kapal PT PAL. Ada industri kereta api PT INKA. Belum lagi ada pabrik Semen Indonesia ataupun pabrik semen Holcim. Pabrik rokok, seperti Wismilak, Gudang Garam, Sampoerna, dan Bentoel, juga berada di Jatim.

Dari sisi historis, Jatim pun menempati posisi istimewa. Berabad-abad silam, Majapahit, kerajaan besar dan penting di Asia Tenggara, berbasis di wilayah yang kini masuk area Jatim. Presiden pertama Indonesia, Soekarno, juga lahir di wilayah Jatim, yakni Blitar. Pertempuran besar melawan Sekutu terjadi pula di Jatim (Surabaya) pada 10 November 1945. Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono berasal dari Jatim. Yudhoyono dari Pacitan, sedangkan Boediono dari Blitar.

Di tengah upaya rekonsiliasi penganut Syiah dan warga di Sampang, warga Jatim akan memilih gubernurnya. Kepada Soekarwo, Wakil Ketua DPP Demokrat, pentingnya Jatim ditegaskan Yudhoyono lewat kerapnya kunjungan. Tinggal Jatim harapan Demokrat di Pulau Jawa. (A Tomy Trinugroho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Prabowo 'Tak Mau Diganggu' Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Prabowo "Tak Mau Diganggu" Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Nasional
JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

Nasional
Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Nasional
Polri Buru Dalang 'Illegal Fishing' Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Polri Buru Dalang "Illegal Fishing" Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Nasional
Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Nasional
BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

Nasional
UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com