Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi VII DPR Kunjungan Kerja Tiga Negara, Apa Alasannya?

Kompas.com - 17/05/2013, 11:53 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para wakil rakyat kembali melakukan studi banding ke luar negeri. Kali ini, Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat akan melakukan kunjungan kerja ke tiga negara dalam rangka pembahasan Rancangan Undang-Undang Migas.

Apa pertimbangan pemilihan tiga negara itu? Wakil Ketua Komisi VII dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Farial mengungkapkan, pihaknya bukan tanpa alasan melakukan studi banding ke luar negeri. Menurut dia, kunjungan ini perlu dilakukan untuk mempelajari bagaimana tiga negara itu mengembangkan energi terbarukan.

"Di Indonesia, kita terlalu bertumpu pada energi fosil. Padahal, energi ini semakin lama semakin berkurang sehingga kita perlu belajar ke tiga negara itu," ujar Farial saat dihubungi pada Jumat (17/5/2013).

Kunjungan akan dilakukan bertahap dimulai dari China (14-19 Mei), Norwegia (19-25 Mei), dan Selandia Baru (30 Juni-4 Juli). Norwegia dipilih karena negara ini dianggap berhasil mengembangkan energi baru, yakni air dan angin.

"Norwegia kaya akan energi fosil, tapi pemakaiannya sedikit sekali. Nah, ini bagaimana penghematannya? Kita belum punya blue print bagaimana kalau energi fosil kita habis 50 tahun mendatang," kata Farial.

Adapun studi banding ke China, lanjutnya, dilakukan untuk melihat kesiapan China mengelola kekayaan energinya. China dianggap sebagai negara besar dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, tetapi tetap bisa mengelola kekayaan energinya.

"China ternyata sudah punya blue print berapa pertumbuhan listriknya, pengelolaan sampah berapa persen," kata Farial.

Selanjutnya di Selandia Baru, Farial memaparkan tim akan belajar tentang pengelolaan geotermal (panas bumi). Perubahan atas Undang-Undang Migas ini masuk dalam program legislasi nasional (prolegnas) 2013.

Bukan untuk RUU

Berbeda dengan alasan yang disampaikan Farial, surat yang dikeluarkan Dewan Energi Nasional (DEN) kepada DPR justru mengungkapkan perjalanan dinas ini bukan untuk mempersiapkan RUU Migas. Surat dengan Nomor 207/05/SJD.4/2013 tentang kunjungan panitia kerja KEN ke Norwegia, China, dan Selandia Baru itu menyebutkan, kunjungan itu untuk merancang dan merumuskan Rancangan Kebijakan Energi Nasional (R-KEN) untuk ditetapkan oleh pemerintah dengan persetujuan DPR.

Anggota DPR ikut dalam rombongan atas undangan dari Sekretariat Jenderal DEN. Seluruh biaya kunjungan dibebankan kepada Anggaran Setjen DEN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com