Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPI: ARB dan Sri Mulyani Bukan Capres Ideal

Kompas.com - 09/05/2013, 18:38 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) mengumumkan hasil kajian calon presiden ideal. Dari 10 capres yang dikaji, nama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menempati posisi terendah capres ideal.

Hal itu diungkapkan Direktur LPI Boni Hagens dalam diskusi bertema "Hitam Putih Capres 2014: Siapa Pantas, Siapa Tidak?" di Galeri Kafe Cikini, Jakarta, Kamis (9/5/2013).

Menurut Boni, rendahnya perolehan nilai yang diperoleh Ical diakibatkan sejumlah kasus yang saat ini tengah menimpanya.

"Yang paling jauh dari sosok presiden ideal adalah Aburizal Bakrie dengan nilai 0,31 dan Sri Mulyani 0,44," kata Boni.

Persoalan yang menjerat Ical, lanjut Boni, adalah kasus lumpur Lapindo, Sidoarjo, dan kasus pajak perusahaan Bakrie yang tidak kunjung selesai.

"Dari rekam jejak, Aburizal Bakrie tersangkut sejumlah kasus dan dia berlatar belakang sosioekonomi konglomerat meski kita tahu ideologi dia nasionalis,  liberal, berkepribadian cerdas, dan elitis," ungkapnya.

Sebelumnya, Ical menganggap kasus lumpur Lapindo, Sidoarjo, tidak akan mengganggu pencalonannya untuk maju sebagai presiden pada pilpres mendatang.

Menurut dia, persoalan penayangan Indonesia Super League (ISL) jauh lebih memberikan pengaruh terhadap elektabilitasnya nantinya.

"Jadi, Lapindo betul ada satu masalah yang harus diselesaikan, tetapi efeknya kecil. Lebih besar ISL," kata Ical di Four Seasons Hotel, Jakarta, Senin (29/4/2013).

Ical menjelaskan, ketika dulu kasus penayangan ISL diacak dua media televisi miliknya karena persoalan keuntungan perusahaan, tidak sedikit masyarakat yang kecewa.

Namun, setelah dibereskan, Ical mengatakan, banyak masyarakat yang berterima kasih kepadanya.

"Saya bilang kepada mereka berapa, sih, keuntungannya dan tambahan kalian, ternyata keuntungan tambahannya jauh lebih kecil daripada kemauan masyarakat. Setelah itu dibuka, yang terima kasih kepada saya luar biasa," katanya.

"Kalau saya selesaikan Lapindo, yang bilang terima kasih kecil," sambungnya.

Ical merasa tidak khawatir jika nantinya kasus Lapindo itu akan menghambat pencalonannya sebagai presiden.

"Kan, survei saya selama ini paling tidak empat besar. Kadang-kadang tiga besar, kadang-kadang nomor satu. Kalau Lapindo ada masalah, itu pasti akan turun. Namun, kenyataannya tidak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com