Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mengintip" Kunjungan Kerja Baleg DPR di Berlin

Kompas.com - 25/11/2012, 09:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kunjungan Baleg DPR ke Berlin, Jerman, 17-23 November, beralasan untuk studi banding penyusunan RUU Keinsinyuran. Namun, apa yang terjadi di sana?

Mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam PPI Berlin menunjukkan apa yang dikerjakan rombongan Baleg yang dipimpin Sunardi Ayub dalam tayangan video yang diunggah ke YouTube pada 21 November 2012 lalu.

Dalam video berjudul [PPI Berlin] Fakta Kunker Baleg DPR-RI ke DIN (Deutsches Institut für Nörmung) terlihat rombongan anggota DPR berjumlah delapan orang laki-laki dan seorang perempuan tiba di kantor DIN dengan menggunakan bus, didampingi pihak KBRI, pada Senin (19/11/2012) pukul 10.00 waktu setempat.

Pertemuan dengan DIN ini disebut salah alamat sebab DIN tidak membidangi standardisasi kompetensi profesi, tetapi standardisasi produk dan proses produk. Seharusnya rombongan anggota Baleg DPR ini berkunjung untuk studi banding dengan Lembaga Dewan Keinsinyuran, Perguruan Tinggi Teknik, Organisasi Insinyur Jerman, dan Dewan Perwakilan Rakyat di Jerman.

Meski begitu, rombongan tetap disambut baik oleh dua orang dari DIN. Ketika berada di dalam ruangan, pihak KBRI memberi kata pembuka kepada pihak DIN.

Namun, saat diskusi dimulai, pembahasan pertama yang dilakukan oleh anggota DPR ini adalah mengenai bahasa yang akan digunakan, apakah Jerman atau Inggris. Sementara pihak DIN memberi presentasi menggunakan bahasa Inggris.

"Apa yang disampaikan tadi diterjemahkan ke kita, kalau kita yang bicara diterjemahkan ke bahasa Jerman, gitu Pak?" tanya salah seorang anggota Dewan.

"Supaya ndak bingung, apa yang disampaiken dia, sampaiken bahasa Indonesia, nanti bapak saya ngomong, sampaiken bahasa Inggris," ujar pria yang ditunjuk menjadi penerjemah.

Akhirnya, pertanyaan menggunakan bahasa Indonesia, yang diterjemahkan ke bahasa Inggris. Pertanyaan yang pertama dilontarkan oleh satu-satunya wanita yang ada dalam rombongan tersebut.

Selanjutnya, yang terlihat dalam tayangan di YouTube, yang aktif melakukan tanya jawab adalah penerjemah dengan perwakilan DIN. Sementara yang lainnya menyimak. Pada menit 11.28, anggota Dewan berdasi kuning, yang duduk selang dua orang di sebelah kiri translator, tampak terlihat menutup mulut yang menguap dengan tangan, sambil merenggangkan badannya ke belakang.

Pukul 11.45, dua orang anggota DPR, seorang wanita dan seorang pria, tiba di kantor DIN dengan menumpang taksi. Mereka diantar seorang wanita berambut pirang yang fasih berbahasa Jerman. Menurut sang wanita, dia baru menjemput keduanya dari Bandara Tegel.

Kedua anggota Dewan ini terlihat membawa dua koper besar berwarna kuning dan hitam. Sambil membawa koper-koper tersebut, keduanya masuk ke dalam kantor DIN.

Namun, pada pukul 12.10, anggota Baleg sudah keluar kantor DIN. Anggota Dewan yang terlambat sempat merokok dulu di depan kantor DIN, sebelum akhirnya mereka naik ke bus menuju restoran Timur Tengah di sekitar Turmstrasse.

Sekitar pukul 14.30, rombongan Baleg DPR keluar dari restoran menuju KBRI. Setelah itu, mereka kembali ke Hotel Holiday Inn, tempat mereka menginap. Menurut PPI Berlin, pada Senin itu, kegiatan Baleg DPR hanya efektif dua jam di DIN.

Pada keesokan harinya, Selasa (20/11/2012), tidak ada kegiatan di pagi hari. Hanya ada satu anggota DPR yang keluar ke supermarket.

Jadwalnya, mereka bertemu dengan Parlemen Jerman pada hari itu. Namun, PPI Berlin mengaku tidak bisa melacak mereka sehingga tidak bisa mengecek benar atau tidaknya mereka bertemu Parlemen Jerman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Nasional
    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Nasional
    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Nasional
    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Nasional
    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Nasional
    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Nasional
    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    Nasional
    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

    Nasional
    Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Nasional
    Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

    Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

    Nasional
    Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

    Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

    Nasional
    9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

    9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

    Nasional
    Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

    Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com