Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Kasus "E-mail" Terulang

Kompas.com - 23/05/2011, 13:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR Marzuki Alie meresmikan sistem informasi dan layanan online DPR hari Senin (23/5/2011) ini. Akses baru melalui website dan pesan singkat (short message service/SMS) ini diharapkan makin mendekatkan anggota Dewan kepada rakyat yang diwakilinya.

Namun, Marzuki juga berharap sistem informasi berbasis teknologi informasi ini bisa segera disosialisasikan oleh Sekjen DPR kepada para anggota Dewan dan staf sekretariat komisi serta alat kelengkapan sehingga citra anggota Dewan yang gagap teknologi tidak lagi terulang.

"Hari ini kita menyampaikan usaha kita dalam menyempurnakan salah satu dari subsistem yang ada di DPR. Saya harapkan tadinya anggota DPR bisa hadir cukup banyak, tetapi rupanya terbatas. Saya khawatir kasus e-mail terjadi lagi nanti. E-mail sudah disosialisasikan kepada sekretariat komisi dan alat kelengkapan, tetapi sekretariatnya ternyata 'dodol' juga. Memang beban berat untuk melakukan perubahan. Yang jelas kita tak boleh lelah dan menyerah dan terus berusaha," katanya ketika memberikan pidato peresmian.

Marzuki merujuk pada kasus para anggota Komisi VIII DPR yang langsung dicap buruk oleh masyarakat karena mengumumkan alamat e-mail "komisi8@yahoo.com" ketika melakukan kunjungan kerja ke Australia, awal Mei. Publik langsung bereaksi keras dengan ketiadaan akses resmi komisi dan anggota Dewan untuk menampung aspirasi masyarakat yang tersebar dari Sabang sampai Merauke hingga ke luar negeri.

Oleh karena itu, politisi Partai Demokrat ini meminta Sekjen melakukan sosialisasi segera kepada para anggota Dewan dan sekretariat seluruh komisi dan alat kelengkapan. Menurut Marzuki, sistem ini akan percuma diresmikan jika tidak didukung oleh semua pemangku kepentingan yang ada di DPR. Sekjen diminta segera mengundang semua pegawai terkait untuk dapat memastikan sistem ini berjalan.

"Nanti bisa kita langsung umumkan komisi yang tak merespons. Kita dorong DPR ini dengan sistem. Tetapi dengan diumumkan ada malunya, ada tanggung jawabnya dihantam oleh publik. Itu yang kita harapkan dia tergerak mengikuti sistem. Kalau ada pegawai yang tidak mengerjakan sistem, beri peringatan satu, dua kali. Kalau tidak bisa juga, pecat. Bu Sekjen saya amankanlah. Saya pasang badan," kata Marzuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com