Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung: Wakil Atut Akan Disurvei

Kompas.com - 23/04/2011, 11:14 WIB

CILEGON, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Agung Laksono akan melakukan survei terhadap kandidat calon Wakil Gubernur Banten yang akan mendampingi Ratu Atut Chosiyah pada Pilkada 2011. "Nama-nama kandidat calon Wakil Gubernur Banten belum masuk ke DPP, tetapi yang jelas siapa pun nanti yang akan mendampingi Ibu Atut dalam Pemilihan Gubernur Banten adalah orang yang dikenal dan mampu mengimbangi," kata Agung seusai menghadiri pembukaan Muktamar V Satuan Karya Ulama (Satkar) di Cilegon, Banten, Sabtu (23/4/2011).

Menurut Agung, Dewan Pimpinan Pusat akan menginstruksikan kepada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Banten agar melakukan survei untuk mengetahui sejauh mana dan seperti apa kapasitas kandidat yang akan mendampingi Atut Chosiyah. "Memang rekomendasi dari Golkar Banten diserahkan kepada Ibu Atut, dan kita serahkan untuk wakilnya, untuk mengetahui siapa yang cocok, harus dilakukan survei," katanya.

Disinggung mengenai adanya calon dari kader Golkar ataupun dari partai yang berkoalisi, Agung belum bisa menjelaskan secara detail. "Coba tanya langsung kepada Bu Atut," katanya.

Di tempat yang sama, Ratu Atut Chosiyah mengaku kandidat calon Wakil Gubernur Banten, yang akan mendampingi dirinya pada Pilkada Gubernur 2011, akan diketahui pada Agustus. "Belum ada, siapa kandidatnya, baik dari partai politik maupun dari lingkungan birokrat karena masih belum dibahas. Pokoknya nanti sebelum pendaftaran Agustus 2011 akan diumumkan. Jadi masih jauh," katanya.

Namun, Atut meminta kepada masyarakat untuk menyampaikan siapa kandidat calon Wagub Banten kepada dirinya. "Kalau ada yang mengusulkan, silakan dari teman-teman juga bisa menyampaikan," katanya seraya tersenyum.

Untuk kriterianya sendiri, lanjut Atut, sosok yang akan mendampinginya sebagai calon Wakil Gubernur Banten adalah seseorang yang mampu bekerja sama dan bisa menjalankan roda pemerintahan. "Untuk popularitas itu tidak terlalu penting," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com