Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansus Angket Century Ditolong Menkeu dan Wapres

Kompas.com - 14/12/2009, 16:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang anggota Pansus Angket Bank Century, Andi Rahmat (PKS), menyatakan terima kasih atas keterbukaan Menkeu Sri Mulyani dan Wakil Presiden Boediono saat membeberkan percakapan termasuk rekaman video rapat KSSK di Gedung Depkeu pada 21 November tahun lalu, saat menggelar jumpa pers, Minggu (13/12/2009).

"Dengan demikian, kami tidak khawatir lagi untuk mengeluarkan berita isi pembicaraan itu pada rapat-rapat yang akan kami lakukan nanti. Jadi, ini adalah pertolongan yang tidak terlihat dari proses ini. Saya waktu nonton saat isi rekaman dibuka memang berharap di saat sekian lama disimpan, ternyata betul-betul divalidasi," kata Andi Rahmat di Gedung DPR, Senin (14/12/2009).

"Dengan dibukanya isi rekaman itu oleh Menkeu Sri Mulyani, kami mendapat konfirmasi valid soal kehadiran Robert Tantular di dalam rapat KSSK. Bahkan saya lihat, wartawan diajak tur keliling Depkeu, menarik, bahkan dibentak-bentak saya lihat di televisi," Andi menambahkan.

Yang terpenting bagi Pansus Angket Bank Century, lanjut Andi, bukan sekadar sedikit kutipan dalam rekaman itu. Namun, yang paling penting adalah keseluruhan proses rekaman rapat KSSK itu. Pada waktunya nanti Pansus akan mengungkap yang sebenarnya terkait aliran dana ke Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun.

"Pada waktunya nanti akan kami sampaikan bahwa ada jenak-jenak dalam proses rekaman itu yang bersambung dengan banyak proses yang terjadi.  Apa pun yang kami lakukan sifatnya klarifikasi meski belum diresmikan oleh Panitia Angket, tapi sudah ada konfirmasi yang sehat dari Lapangan Banteng dan Medan Merdeka (Kantor Depkeu-Istana Wapres)," papar Andi.

"Toh, mereka-mereka yang sudah melakukan klarifikasi, nanti akan Pansus panggil dan akan kita konfirmasi ulang. Kami ingin menjamin, tidak ada sama sekali Pansus bekerja dengan urusan personal antara si A dan B, ini urusan bangsa. Kalau DPR tidak bisa selesaikan kasus ini, maka lembaga ini akan hilangkan mandatnya sendiri," katanya lagi.

Ia menegaskan, yang dipertaruhkan Pansus Angket Bank Century bukan lagi terkait lembaga. Akan tetapi, Andi menegaskan, adalah menjamin lembaga-lembaga negara yang diamanatkan konstitusi bisa menjalankan fungsinya dengan benar.

"Jadi, yang ingin masalah ini ke masalah personal, pasti memilih ke neraka, tetapi yang ingin menyelesaikan masalah ini dengan menganggap masalah bangsa, pasti memilih ke surga. Mudah-mudahan di ujungnya nanti kita temukan siapa yang salah dan siapa yang benar," Andi menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com