Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan PAN terhadap SBY Berbudi Diragukan

Kompas.com - 17/05/2009, 04:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik, Anas Urbaningrum mengaku sudah bertemu dengan Ketua Umum DPP PAN, Soetrisno Bachir di daerah Kemang,  Jakarta Selatan pada Sabtu (16/5) malam. Dalam pertemuan itu, menurut Anas, akhinya ketum PAN yang kerap disapa Mas Tris ini bersedia menandatangani dukungan, PAN sebagai partai mitra koalisi mengusung SBY dan Boediono sebagai capres dan cawapres di Pilpres.

"Jam 20.00 malam tadi, saya bertemu dengan Mas Tris. Beliau akhirnya mau menandatangani kesepakatan untuk berkoalisi. Pertemuan di lakukan di daerah Kemang. Silahkan kontak beliau untuk memastikan," kata Anas saat dikonfirmasi melalui telpon oleh Persda Network, Sabtu malam (16/5).

Anas kemudian memastikan, dengan ditandatanganinya berkas koalisi PAN dengan Demokrat, maka memastikan dukungan kepada pasangan SBY dan Boediono.  

Sementara itu, salah seorang petinggi PAN, Sayuti Asatri yang dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu bila ketua umumnya, Mas Tris telah menandatangani dukungan resmi kepada pasangan SBY dan Boediono. Sayuti mengaku, masih meragukan  pernyataan Anas Urbaningrum.

"Saya ragu, karena saya tidak tahu apa betul Mas Tris sudah menandatanganinya. Memang, saya sampai sekarang belum berhasil mengontak beliau, dan saya tidak bisa memastikan apakah sekarang beliau ada di Jakarta atau ada dimana," kata Sayuti.

Dirinya tak memungkiri, bila saat ini ada desakan untuk meminta kepada ketum PAN segera mendandatangani, memilih berkoalisi dengan siapa pada Pilpres 2009 ini. Hingga kini, Mas Tris, kata Sayuti, belum juga mau bersikap karena dilematis atas ditunjuknya Boediono sebagai pendamping SBY pada Pilpres mendatang.

"Mas Tris, yang saya serba salah. Salah satu utamanya ya ditunjuknya Pak Boediono sebagai cawapres SBY. Apalagi, desakan-desakan dari daerah soal itu terus dilakukan. Dan kebetulan, sampai sekarang saya belum bisa mengontak langsung Mas Tris untuk memastikan apakah koalisi dengan Demokrat itu, sudah ditandatangani atau belum. Makanya, saya mengatakan tak yakin apa yang dikatakan Anas karena saya belum pasti soal itu,"ujar Sayuti

"Yang saya dengar dari Mas Tris sebelumnya, dia berada dalam satu situasi yang dilematis antara aspirasi yang berkembang dengan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat internal. Di samping, ada pengakuan obyektif dari Boediono juga. Nah, daerah ada yang minta untuk tidak berkoalisi dengan Demokrat, ada juga yang ingin ke calon lain. Apakah memang benar ada perubahan sikap, atau mungkin  ada pertimbangan menyelamatkan partai sekarang ini?" Sayuti mempertanyakan. (persda network/yat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com