Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suryadharma: Prabowo Kepung PPP

Kompas.com - 15/04/2009, 18:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Derap langkah manuver politik Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto semakin cepat saja. Guna memuluskan langkahnya menuju pertarungan pemilihan umum presiden dan wakil presiden, purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir letnan jenderal tersebut gencar melakukan lobi-lobi politik.

Maklum, perkiraan perolehan suara partainya yang mandeg di kisaran angka empat persen menuntutnya melakukan usaha ekstra keras memperoleh modal politik 20 persen kursi legislatif atau 25 persen suara nasional, seperti yang disyaratkan dalam UU No 10/2008 tentang Pemilu Legislatif.

Hari ini, misalnya, Prabowo menemui tiga tokoh politik nasional, yakni Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir; tokoh sesepuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz, mantan Wakil Presiden era kepemimpinan Megawati Soekarnoputri; dan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.

Suryadharma sendiri secara terang-terangan mengakui kelincahan politisi sekaligus pebisnis tersebut. "Pak Prabowo ini memang lincah sekali. Jadi, dia kepung PPP hari ini, dari tokoh sesepuh hingga ketua umumnya," ujar Suryadharma yang juga Menneg Koperasi dan UKM ini seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Prabowo, Rabu (15/4) di Kantor DPP PPP, Jakarta.

Bahkan, kepada para wartawan, Prabowo secara terang-terangan mengaku sedang membangun komunikasi politik dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri agar bersedia mendukungnya menjadi calon presiden dari koalisi Golden Triangle, yang sejauh ini terdiri dari PDI Perjuangan, Hanura, dan Gerindra.

"Saya kira komunikasi jalan terus, dan semakin intensif. Soal skenario duet, saya kira ini bagian dari proses politik, dan akhir minggu ini akan semakin jelas arahnya," ujar Prabowo ketika ditanya perihal duet Prabowo-Puan Maharani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com