JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional mungkin akan berkoalisi untuk memajukan calon presiden dan wakil presiden. Bahkan, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir akan menggalang dukungan untuk memapankan koalisi. Apalagi, platform kedua partai mempunyai banyak kesamaan.
"Meskipun belum memutuskan akan menerima hasil pemilu atau tidak, karena banyaknya masalah dalam pelaksanaan pemilu, hidup harus tetap berjalan. PAN segera mengambil posisi jika menerima hasil pemilu legislatif ini," ujar Soetrisno yang didampingi Prabowo seusai keduanya melakukan pertemuan tertutup selama satu setengah jam di Rumah PAN di Jakarta, Rabu (15/4).
Jika PAN memungkinkan ikut mengajukan calon presiden/wakil presiden, menurut Soetrisno, rakernas PAN lah yang akan memutuskan siapa kader PAN yang akan diajukan.
"Yang jelas, kami berdua sepakat kalau memungkinkan untuk berkoalisi mengajukan capres/cawapres. Namun, karena dua partai ini suaranya tidak cukup, maka tentu akan mengajak partai lain untuk memperkuat persyaratan untuk maju sebagai pasangan capres/cawapres," ujarnya.
Menurut Soetrisno, sekarang ini PAN dan Gerindra masih melakukan perjuangan untuk membangun koalisi, sambil menanti hasil pemungutan suara.
"Kita punya kesamaan untuk menyelamatkan aset bangsa, untuk membangun bangsa yang lebih bermartabat dan kemandirian. Jadi koalisi kita ini untuk perubahan yang lebih baik," ujarnya.
Prabowo mengakui, ada peluang besar membangun koalisi bersama PAN untuk memberikan perbaikan bagi bangsa ini meskipun masih menunggu hasil penghitungan final.
"Kita ingin melanjutkan reformasi agar bangsa ini lebih bermartabat. Demokrasi yang dijalankan harus benar, harus bersih dan tidak boleh dinodai," ujarnya.
Gerindra, menurut Prabowo, saat ini melakukan komunikasi intensif dengan banyak pihak, baik atas undangan maupun inisiatif sendiri. "Setelah dari PAN, akan bertemu dengan PPP, dan nanti juga dengan PKS. Yang jelas, komunikasi intens ini perlu dilakukan mengingat jadwal waktunya sudah sangat mepet," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.