Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN dan Gerindra Mungkin Berkoalisi

Kompas.com - 15/04/2009, 18:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional mungkin akan berkoalisi untuk memajukan calon presiden dan wakil presiden. Bahkan, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir akan menggalang dukungan untuk memapankan koalisi. Apalagi, platform kedua partai mempunyai banyak kesamaan.

"Meskipun belum memutuskan akan menerima hasil pemilu atau tidak, karena banyaknya masalah dalam pelaksanaan pemilu, hidup harus tetap berjalan. PAN segera mengambil posisi jika menerima hasil pemilu legislatif ini," ujar Soetrisno yang didampingi Prabowo seusai keduanya melakukan pertemuan tertutup selama satu setengah jam di Rumah PAN di Jakarta, Rabu (15/4).

Jika PAN memungkinkan ikut mengajukan calon presiden/wakil presiden, menurut Soetrisno, rakernas PAN lah yang akan memutuskan siapa kader PAN yang akan diajukan.

"Yang jelas, kami berdua sepakat kalau memungkinkan untuk berkoalisi mengajukan capres/cawapres. Namun, karena dua partai ini suaranya tidak cukup, maka tentu akan mengajak partai lain untuk memperkuat persyaratan untuk maju sebagai pasangan capres/cawapres," ujarnya.

Menurut Soetrisno, sekarang ini PAN dan Gerindra masih melakukan perjuangan untuk membangun koalisi, sambil menanti hasil pemungutan suara.

"Kita punya kesamaan untuk menyelamatkan aset bangsa, untuk membangun bangsa yang lebih bermartabat dan kemandirian. Jadi koalisi kita ini untuk perubahan yang lebih baik," ujarnya.

Prabowo mengakui, ada peluang besar membangun koalisi bersama PAN untuk memberikan perbaikan bagi bangsa ini meskipun masih menunggu hasil penghitungan final.  

"Kita ingin melanjutkan reformasi agar bangsa ini lebih bermartabat. Demokrasi yang dijalankan harus benar, harus bersih dan tidak boleh dinodai," ujarnya.

Gerindra, menurut Prabowo, saat ini melakukan komunikasi intensif dengan banyak pihak, baik atas undangan maupun inisiatif sendiri. "Setelah dari PAN, akan bertemu dengan PPP, dan nanti juga dengan PKS. Yang jelas, komunikasi intens ini perlu dilakukan mengingat jadwal waktunya sudah sangat mepet," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com