Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Masuk Skenario Koalisi Terbaik versi Demokrat

Kompas.com - 11/04/2009, 17:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun menunjukkan sinyal akan 'bercerai', Partai Demokrat tampaknya masih enggan berpisah dengan mitra koalisinya, Partai Golkar.

Golkar pun masuk dalam bagian dari skenario terbaik yang akan dibangun Demokrat. Selain Golkar, Demokrat juga memasukkan PKS, PAN, PPP, dan PKB.

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, partainya berpandangan akan lebih baik jika koalisi dilakukan dengan partai sahabat yang selama ini sudah pernah bekerja sama.

"Kalau bisa, membangun kerja sama dengan partai-partai yang sudah pernah bekerja sama di koalisi, seperti Golkar, PKS, PPP, PAN, dan PKB. Ini skenario terbaik," kata Anas seusai mengisi sebuah diskusi, Sabtu (11/4), di Jakarta.

Jika skenario terwujud, Demokrat yakin bisa membangun kekuatan mayoritas di parlemen. "Bisa menggalang lebih dari 70 persen kekuatan di parlemen," ujarnya.

Demokrat, jelas Anas, memimpikan membangun koalisi yang tak hanya bertujuan untuk mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Koalisi diharapkan juga bisa memberikan jaminan dukungan suara mayoritas di parlemen. "Tanpa jaminan dukungan mayoritas, efektivitas kerja pemerintah akan terganggu," lanjut Anas.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Rully Ch Azwar mengatakan, kemungkinan kembali berkoalisinya Golkar-Demokrat tergantung pada Demokrat. "Tidak mungkin kita berkoalisi dengan pihak yang tidak mau berkoalisi dengan kita. Apakah Demokrat mau koalisi dengan kita (Golkar), itu pintu utamanya," kata Rully.

Namun, ia memberikan catatan, Golkar baru akan mengambil keputusan atas langkah politik selanjutnya setelah mendengarkan masukan dari pengurus daerah Golkar di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com