Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polly Sering Telepon dengan Private Number Deputi V BIN

Kompas.com - 23/09/2008, 15:05 WIB

Laporan Wartawan Kompas.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, SELASA — Sekretaris Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid, mengatakan, berdasarkan hasil investigasi TPF, terpidana kasus Munir Pollycarpus Budihari Priyanto sering melakukan hubungan telepon dengan sebuah nomor privat yang ada di Deputi V BIN.

Hal tersebut diungkapkan Usman saat dihadirkan sebagai saksi dalam kasus pembunuhan Munir di PN Jakarta Selatan, Senin (23/9), dengan terdakwa mantan Deputi V BIN Muchdi Pr.

Berdasarkan keterangan ahli dari PT Telkom, nomor telepon di BIN memakai sistem direct inward dialing. Artinya, tidak ada orang yang bisa menghubungi nomor-nomor tersebut kecuali diberitahu oleh orang dalam BIN.

Sementara itu, berdasarkan rekaman hubungan telepon menunjukkan bahwa Polly sering menghubungi nomor yang ada di kantor Deputi V itu. "Jadi, kalau seseorang dihubungi, nomor telepon yang menghubungi tidak muncul. Dan tidak bisa ditelepon karena nomornya tidak diketahui, kecuali diberitahu oleh orang dalam BIN," kata Usman dalam kesaksiannya.

Keterangan dan penjelasan tersebut didapatkan TPF dari tim ahli yang ditunjuk PT Telkom Bandung dan Jakarta untuk mengidentifikasi nomor telepon di BIN. Berdasarkan penelusuran, diketahui bahwa nomor telepon yang kerap dihubungi dan menghubungi Polly merupakan nomor telepon yang ada di Deputi V BIN.

Selain kontak dengan nomor telepon BIN, tercatat pula percakapan telepon antara nomor handphone Polly dan Muchdi. Percakapan tersebut berlangsung pada bulan Agustus hingga November 2004.

Atas kesaksian ini, Muchdi menyatakan keberatan. Nomor telepon yang disebut Usman, menurut Muchdi, berdasarkan catatan PT Telkom adalah nomor telepon PT Barito Pasifik.

Selain itu, Muchdi juga berkeberatan dengan pengakuan Usman yang menyatakan pernah menghubungi handphone pribadinya. "Saya tidak pernah merasa dihubungi saksi Usman Hamid lewat handphone saya," kata Muchdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com