JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku tidak membahas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 saat bertemu dengan sejumlah ketua umum partai politik pada akhir Mei 2024 lalu.Ketua Umum Partai Politik akhir Mei lalu.
"Enggak (ada pertemuan bahas Pilkada)," kata Jokowi seusai meninjau pompanisasi di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/6/2024).
Dalam kesempatan itu, Jokowi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal pertemuan dengan ketua umum partai politik.
Sebelumnya, Jokowi juga membantah membahas reshuffle kabinet saat bertemu dengan para ketua umum partai politik.
Baca juga: Parpol KIM Disebut Setuju Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Airlangga: Dia Waketum Golkar
"Ketemu, tapi tidak berbicara itu (reshuffle kabinet)" kata Jokowi singkat, usai meninjau Posyandu Terintegrasi RW 02 RPTRA Taman Sawo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2024).
Sementara itu, Ketua Umum Partai Amanat Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa ada pembahasan soal Pilkada 2024 ketika Jokowi bertemu ketua umum partai politik.
Zulhas menyebutkan, dalam pertemuan itu ia mengusulkan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk maju sebagai calon gubernur (cagub) Pilkada Jakarta 2024.
"Kita bahas soal inflasi. Juga bicara soal pilkada," kata Zulhas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Baca juga: Jokowi Bertemu Ketum Parpol, Zulhas Usul Ridwan Kamil Jadi Cagub Jakarta
"Saya mengusulkan Ridwan Kamil di Jakarta. Semua (ketua umum parpol) setuju," imbuh dia.
Zulhas juga sempat mengusulkan agar putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, dijadikan calon wakil gubernur mendampingi Ridwan Kamil.
"Saya lapor waktu itu kan, 'Pak Presiden, kalau Kaesang boleh enggak?'," kata Zulhas.
Zulhas mengatakan, usul tersebut ditolak oleh Jokowi.
Baca juga: Parpol Koalisi Ingin Kaesang Maju Pilkada meski Dilarang Jokowi, Zulhas: Agar Bisa Menang
"Jangan ya," kata Zulhas meniru ucapan Jokowi.
Namun, Zulhas mengeklaim bahwa partai-partai politik pendukung pemeirntah ingin Kaesang maju menjadi pendamping Ridwan Kamil.
"Iya tapi kan partai-partai perlu kan? Perlu apa? Agar bisa menang," kata menteri perdagangan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.