JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap supaya proses seleksi calon pimpinan (Capim) baru lembaga antirasuah itu dilakukan secara adil dan tidak berbelit-belit.
Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengatakan, sebaiknya proses seleksi calon pimpinan KPK oleh panitia seleksi (Pansel) tidak terlalu panjang.
Contohnya melalui asesmen konsultan hingga computer assisted test (CAT) seperti penjaringan calon pegawai negeri sipil (CPNS).
“Yang kita cari ini pimpinan loh, kita bukan nyari officer,” kata saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/6/2024).
Baca juga: Pihak Hasto Resmi Laporkan Penyidik yang Sita Hp ke Dewas KPK
Mantan auditor Bank Dunia itu mengingatkan Pansel menggelar seleksi secara adil dan tidak menggubris intervensi agar meloloskan capim-capim titipan dari pihak tertentu.
Pahala mencontohkan, penjaringan CEO perusahaan tidak melalui tes yang berbelit-belit dan panjang.
Ia juga meminta Pansel menerapkan praktek manajemen modern dalam merekrut Capim KPK.
“Soal transparansi dan akuntabilitas saya setuju 1.000 persen tetapi bukan berarti semua harus assesmen seperti pegawai baru,” ujar Pahala.
Baca juga: Pengacara: Buku Hasto yang Disita KPK Berisi Catatan Strategi Pemenangan Pilkada Serentak PDI-P
Selain itu, Pahala juga menilai calon pimpinan KPK tidak cukup jika hanya bermodal jujur dan berintegritas.
Pahala menekankan, KPK merupakan lembaga yang didirikan karena Kejaksaan Agung dan Polri dinilai tidak bisa menangani kasus korupsi dengan benar.
Maka dari itu calon pimpinannya sebaiknya menerapkan sistem manajemen yang baik supaya tidak mudah terseret pengaruh kekuasaan dan politik dalam menjalankan tugas.
Pahala mengingatkan Pansel supaya memilih capim yang secara integritas tidak tercela. Selain itu, mereka juga harus memilih sosok yang memiliki kompetensi.
Baca juga: Ketua KPK Bantah Pemeriksaan Hasto PDI-P Politis: Yang Kami Perintahkan Tangkap Harun Masiku
Pimpinan KPK, kata Pahala, juga harus menguasai manajerial dan leadership (kepemimpinan).
“Jangan dipikir ini lembaga cuma modal orang jujur. Orang jujur banyak. Pegawai jujur banyak banget,” ucap Pahala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.