JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan menyebut pimpinan lembaga antirasuah tidak cukup jika hanya jujur dan berintegritas.
Pernyataan itu Pahala sampaikan mewakili pegawai KPK sebagai pesan yang perlu diperhatikan Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) KPK.
Pahala menekankan, KPK merupakan lembaga yang didirikan karena Kejaksaan Agung dan Polri dinilai tidak bisa menangani kasus korupsi dengan benar.
“Kalau (capim) cuma modal jujur doang mah repot,” kata Pahala saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/6/2024).
Baca juga: Syarat Daftar Capim KPK: Usia Minimal 50 Tahun hingga Bukan Pengurus Parpol
Pahala mengingatkan Pansel agar memilih capim yang secara integritas tidak tercela. Selain itu, mereka juga harus memilih sosok yang memiliki kompetensi.
Pimpinan KPK juga harus menguasai manajerial dan leadership (kepemimpinan). Karena itu, menurutnya, orang yang hanya memiliki sifat jujur dinilai tidak cukup memimpin lembaga antirasuah.
“Jangan dipikir ini lembaga cuma modal orang jujur. Orang jujur banyak. Pegawai jujur banyak banget,” ujar Pahala.
Mantan auditor Bank Dunia itu mengingatkan Pansel menggelar seleksi secara adil dan tidak menggubris intervensi agar meloloskan capim-capim titipan dari pihak tertentu.
Baca juga: Pansel Capim KPK Akan Undang Pemred hingga Aktivis untuk Serap Aspirasi
Selain itu, ia juga meminta seleksi Pansel tidak terlalu panjang seperti melalui asesmen konsultan hingga computer assisted test (CAT) seperti penjaringan calon pegawai negeri sipil (CPNS).
“Yang kita cari ini pimpinan loh, kita bukan nyari officer,” tutur Pahala.
Pahala mencontohkan, penjaringan CEO perusahaan tidak melalui tes yang berbelit-belit dan panjang.
Ia meminta Pansel menerapkan praktek manajemen modern dalam merekrut Capim KPK.
“Soal transparansi dan akuntabilitas saya setuju 1.000 persen tetapi bukan berarti semua harus assesmen seperti pegawai baru,” kata Pahala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.