JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dinilai figur yang tepat mengisi jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Anggota Komisi V DPR RI, Irwan Fecho pun meminta publik tak berlebihan merespons pergantian tersebut.
“Pemberhentian dengan hormat oleh Presiden kepada Kepala Otorita IKN hal biasa saja. Namanya mundur diri, ya pasti akan diberhentikan dan dicari penggantinya,” ujar Irwan ketika dihubungi wartawan, Selasa (4/6/2024).
Baca juga: Pergantian Kepala Otorita IKN Dipertanyakan Puan, Dibela Anggota Komisi V DPR
Sementara itu, ia menganggap Basuki tak perlu banyak adaptasi untuk meneruskan tugas Kepala OIKN yang lama, Bambang Susantono.
Pasalnya, Basuki selama ini juga menjadi salah satu figur yang memimpin pembangunan berbagai proyek di ibu kota baru.
Irwan pun yakin, tak ada pembangunan yang bakal tersendat sebagai konsekuensi dari pergantian jabatan itu.
“Tidak ada yang stagnan, apalagi berhenti terkait koordinasi dan juga progres pembangunan IKN ke depan.
Termasuk, persiapan dan pelaksanaan upacara kemerdekaan RI 17 Agustus 2024,” paparnya.
Di sisi lain, anggota Komisi V DPR RI Anwar Hafid meminta pemerintah fokus memastikan keberlanjutan proyek IKN.
Baca juga: Jokowi Resmikan Dimulainya Pembangunan Universitas Gunadarma di IKN
Menurutnya, hal itu harus menjadi prioritas setelah terjadi pergantian pimpinan OIKN.
“Bagi kami hal yang penting adalah kemanfaatan, terutama mengejar upaya penyelesaian IKN yang menjadi prioritas pemerintah,” tutur dia.
Diketahui terjadi beragam respon soal mundurnya Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai Kepala dan Wakil Kepala OIKN.
Hal itu disampaikan sendiri oleh Jokowi yang akhirnya menunjuk Basuki dan Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala OIKN.
Ketua DPR RI Puan Maharani pun mempertanyakan alasan mundurnya Bambang dan Dhony.
Ia menekankan, pemerintah harus transparan soal alasan keduanya mengundurkan diri.
Hal itu penting untuk menjaga kepercayaan banyak pihak yang ingin berinvestasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.